Reporter:
Gatot Wahyu|
Editor:
Gatot Wahyu|
Rabu 02-11-2022,22:55 WIB

Momen Hansamu Yama Pranata dalam laga Persija Jakarta vs Persis Solo di BRI Liga 1 2022/2023.-persija.id-
JAKARTA, FIN.CO.ID – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terus menyoroti tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.
Komnas HAM juga menyarankan agar liga sepak bola di Indonesia dihentikan atau dihentikan terlebih dahulu.
Komnas HAM Choirul Anam mengatakan pihaknya merekomendasikan agar PSSI membekukan sementara semua pertandingan sepak bola di Indonesia.
BACA JUGA: Komnas HAM Simpulkan Tragedi Kanjuruhan Pelanggaran HAM Ada Tujuh Pelanggaran
BACA JUGA: Polisi Gandeng Komnas HAM Selidiki Kematian Aktivis Papua Filep Karma
BACA JUGA: Jangan Biarkan Semua Orang Pergi, Komnas HAM: Harus Ada Yang Bertanggung Jawab Kasus Gagal Ginjal Akut
Pertandingan hanya dapat dilakukan setelah dilakukan standarisasi substantif dari seluruh pengawas dan ofisial pertandingan sesuai dengan aturan dari PSSI, FIFA, dan AFC.
“Komnas HAM merekomendasikan PSSI untuk membekukan semua kegiatan kompetisi sepak bola sampai ada standarisasi substantif dari semua pengawas dan ofisial pertandingan lainnya, sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan PSSI,” katanya, Rabu, 2 Oktober 2022.
Langkah ini perlu diambil untuk memastikan keamanan penyelenggaraan pertandingan sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: Insiden Kanjuruhan, Komnas HAM: Penyebab Utama Gas Air Mata
BACA JUGA: Komnas HAM Saku Video Kunci Tragedi Kanjuruhan: Kami Lebih Yakin
Rekomendasi ini disampaikan Komnas HAM dalam rangka memajukan sepak bola Indonesia dan mencegah terulangnya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.
Selain itu, Anam juga menyampaikan empat rekomendasi lain dari Komnas HAM untuk PSSI. Pertama, PSSI disarankan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap statuta, aturan keamanan dan keselamatan, kode disiplin, dan berbagai perjanjian kerjasama dengan pihak terkait pertandingan sepak bola.
Diharapkan evaluasi ini dapat dilakukan dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan personel sepakbola, termasuk melibatkan aparat keamanan.
Sumber: