Tekno  

Alasan TV Analog Kominfo Mati Hanya di Jabodetabek, Bukan di Indonesia

TV Analog di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) resmi meninggal dunia per hari ini (3/11). Bahwa UU atau UU Cipta Kerja mengatur bahwa peralihan ke TV digital alias Matikan Analog (ASO) dilakukan paling lambat tanggal 2 November.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta migrasi dari TV analog ke TV digital memperhatikan kesiapan daerah. “Jadi harus kita atur mulai dari daerah mana saja,” ujarnya usai acara ASO Countdown di kantornya, Jakarta, tengah malam (3/11).

Oleh karena itu, Kominfo mengubah strateginya dari implementasi migrasi TV analog ke TV digital dalam tiga tahap menjadi banyak ASO. Artinya pelaksanaannya akan dilakukan di daerah-daerah yang dianggap sudah siap.

Sejauh ini Jabodetabek dengan 32 kabupaten/kota dinilai sudah siap beralih ke TV digital. Selain itu, ada 173 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak menerima siaran televisi gratis atau terestrial, akan dibangun infrastruktur TV digital.

Dengan begitu, total 205 kabupaten/kota siap beralih ke TV digital.

Saat ditanya apakah melanggar UU Cipta Kerja karena tidak memenuhi target? Dia menjawab bahwa kementerian telah menjalankan perintah hukum.

“Dengan kami menerapkan (menghentikan TV analog) hari ini Baik kami menegakkan hukum,” kata Johnny.

Namun, dia belum bisa memastikan kapan TV analog di Indonesia akan mati dan beralih ke TV digital. “Satu per satu kami atur dengan baik. Semuanya kita evaluasi agar berjalan dengan baik dengan memitigasi semua dampak,” katanya.

Hingga pukul 02.23 WIB, Kamis (3/11), ada saluran di TV analog yang masih bisa diakses. Saluran yang dimaksud adalah RCTI, MNC, Global TV, iNews, dan ANTV.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti mengatakan siaran analog di daerah lain akan dihentikan jika penyaluran subsidi. set top box 100% gratis di setiap kabupaten/kota.

Pemerintah menyediakan set top box gratis bagi fakir miskin, yang bersumber dari dua sumber, yaitu:

  1. Pemerintah telah menyiapkan satu juta alat sesuai keputusan yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Sebanyak 81.206 diberikan untuk delapan kabupaten/kota pada tahap pertama dan 918.794 di 66 kabupaten/kota pada tahap kedua.
  2. Komitmen penyelenggara multiplexing atau stasiun televisi berjumlah 4.177.760 set top box. Rinciannya adalah:
  • STM Group 896.162 di 138 kabupaten/kota untuk tahap pertama. Tahap kedua sebanyak 317.588 di 32 kabupaten/kota.
  • MNC 844.015 di 139 kabupaten/kota pada tahap pertama. Tahap kedua sebanyak 299.106 di 32 kabupaten/kota.
  • Trans Media 455.196 di 134 kabupaten/kota pada tahap pertama. Tahap kedua 161.315 di 24 kabupaten/kota.
  • Media Group 520.072 di 146 kabupaten/kota pada tahap pertama. Tahap kedua 184.306 di 26 kabupaten/kota.
  • RTV 369.168 di 99 kabupaten/kota pada tahap pertama. Tahap kedua 130.832 di 22 kabupaten/kota.

Total set top box Berikan gratis 1.055.360 unit per 31 Oktober. Khusus Jabodetabek jumlahnya 473.308 unit atau 98,7% dari target 479.307 unit STB.

“Sebanyak 60.791 rumah tangga miskin (di Jabodetabek) tidak memenuhi kriteria/gagal melahirkan,” kata Kominfo dalam keterangan pers, Selasa malam (1/11).

Penerima set top box Gratis adalah komunitas yang terdaftar di desil 1 data Percepatan Penargetan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Khusus untuk DKI Jakarta, penerimanya adalah mereka yang terdaftar di strip data 1 desil Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published.