Tekno  

Alzier: Jangan Biarkan Sepakbola Indonesia Semakin Rumit Karena Rekomendasi TGIPF

Jakarta, Suaramerdeka-jakarta.com – Politisi senior Alzier Dianis Thabranie khawatir Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA akan menjatuhkan sanksi kepada sepak bola Indonesia menyusul rekomendasi TGIPF agar Ketua Umum PSSI Muchamad Iriawan dan Panitia Pelaksana mengundurkan diri.

Menurutnya, jika FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia, timnas Indonesia tidak boleh mengikuti pertandingan sepak bola internasional seperti Piala AFF, Piala Asia, Piala Dunia, bahkan rencana Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023 bisa dibatalkan. .

“Itu pasti. Sebagai orang KONI, saya tahu itu, saya pernah mendengar kabar itu. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati, bukan karena rekomendasi TGIPF, sepakbola Indonesia akan sulit,” kata Alzier, Sabtu (15 /10/2022).

Baca juga: Hasil Tim Satgas Transformasi FIFA-PSSI: Liga 1 Digelar 25 November

Ia menegaskan, Ketua Umum PSSI tidak boleh diminta mundur, kecuali di Kongres atau Kongres Luar Biasa. Namun Kongres PSSI juga memiliki aturan yang diatur dalam statuta FIFA. Oleh karena itu, dalam situasi sulit seperti saat ini, sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang dapat memancing penjatuhan sanksi dari FIFA.

Wakil Ketua KSPSI menilai saat ini orang terlalu mudah membicarakan tanggung jawab moral, tetapi tanpa melihat moralitas sendiri. Alzier menilai rekomendasi TGIPF sepertinya ingin menggantikan posisi Ketua Umum PSSI.

“Rekomendasi TGIPF tidak adil, penuh konflik kepentingan. Kita amati, terlalu mudah menjatuhkan manusia dengan memanipulasi nilai-nilai moral, padahal itu hak mutlak Tuhan. Saya melihat, permainan sepak bola ini ingin dipindahkan ke permainan non-sepak bola di luar lapangan,” katanya.

Baca Juga: Desakan Iwan Bule Mundur Pasca Tragedi Kanjuruhan, STY: Jadi Harus Mundur

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Didiet Haryadi Priyohutomo menilai hasil rekomendasi TGIPF yang dipimpin Mahfud MD tidak signifikan dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Dikatakannya, akan terlalu mahal jika rekomendasi tersebut meminta Ketua Umum PSSI mundur dan mendesak PSSI melakukan KLB untuk memilih ketua umum baru.

“Terlalu mahal jika hasilnya seperti itu. Tim tersebut dipimpin oleh Menko Polhukam, dibentuk melalui Keputusan Presiden, anggotanya adalah orang-orang hebat, hasilnya dilaporkan kepada presiden. Kehormatan itu pasti juga tidak murah, kok rekomendasinya cuma minta Ketum PSSI turun, minta KLB pilih Ketum PSSI baru. Jadi terlalu mahal jika hanya seperti itu. Saya kira rekomendasi TGIPF tidak sesuai dengan harapan masyarakat, ini yang kami khawatirkan,” kata Didiet.

Leave a Reply

Your email address will not be published.