Baitul Arqam UM Bandung Tegaskan Sebagai Kampus Islami
BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) melalui Lembaga Pengembangan dan Pengkajian Al-Islam Kemuhammadiyahan (LPPAIK) menggelar pembukaan Baitul Arqam (BA) bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2022/2023 pada Sabtu (08/10/ 2022).
Baitul Arqam ini berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan dan terbagi dalam empat sesi. Sesi pertama diikuti oleh 490 mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi.
Ketua Pelaksana Baitul Arqam Supala MAg mengatakan, kegiatan ini merupakan proses pembinaan bagi mahasiswa khususnya dari pihak Islam atau Muhammadiyah.
Pembinaan dan penguatan, kata Supala, sangat penting. Pasalnya, mahasiswa UM Bandung khususnya adalah generasi yang mendukung visi dan misi Muhammadiyah ke depan.
Harus mengikuti
Supala menegaskan mahasiswa wajib mengambil Baitul Arqam karena merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa UM Bandung.
“Setelah Baitul Arqam selesai, selain mendapatkan ilmu, siswa juga akan mendapatkan sertifikat sebagai syarat mengikuti ujian komprehensif di akhir pembelajaran nanti,” ujarnya.
Selain Islam dan Kemuhammadiyahan, siswa juga akan mendapatkan materi tentang amalan ibadah seperti wudhu dan sholat.
Dengan pembekalan ini, kata Supala, diharapkan para peserta benar-benar menjadi mahasiswa Muhammadiyah yang mampu menumbuhkembangkan kepribadian sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.
caturdharma
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua LPPAIK UM Bandung, Drs Dikdik Dahlan Lukman MHum, menyemangati dan memotivasi para mahasiswa yang mengikuti Baitul Arqam.
Dikdik juga menekankan kepada mahasiswa bahwa Baitul Arqam merupakan wujud nyata caturdharma di perguruan tinggi Muhammadiyah khususnya di UM Bandung.
Sementara itu, dalam sambutan pembukaannya, Wakil Rektor I UM Bandung Dr Hendar Riyadi MAg menyampaikan bahwa UM Bandung berkomitmen untuk menciptakan generasi yang unggul dan berkarakter islami, mandiri, technopreneurship, memiliki jiwa kepemimpinan, dan master. teknologi.
bingkai Islami
Mahir dalam kepemimpinan, technopreneurship, dan teknologi, kata Hendar Riyadi, harus tetap dalam kerangka nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di UM Bandung.
“AIK bukan hanya sekedar ilmu, tetapi harus menjadi motor penggerak seluruh kegiatan di UM Bandung,” ujarnya. (FK/FA)