Tekno  

Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Deklarasi Damai Pendukung Magetan

ILUSTRASI: Suporter dari berbagai klub sepak bola berkumpul untuk salat dan salat ghaib di gor saparua Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/10/2022). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa]

Ketiga, menjaga perdamaian antar pendukung dan siap bekerja sama dan bersinergi menjaga keamanan Magetan yang kondusif.

SuaraSurakarta.id – Pendukung Magetan belajar dari tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang lagi di masa depan.

Meski tragedi Kanjuruhan itu bukan akibat huru-hara antarsuporter, para pecinta sepak bola di Magetan menyatakan damai antarsuporter di Stadion Yosonegoro.

“Kejadian ini membuat kami mulai menggemakan wacana perdamaian antar suporter. Permintaan perdamaian ini datang dari akar rumput,” kata Koordinator Aliansi Suporter Sepak Bola Magetan Dimas Jinggo dalam laporan Beritajatim.

Deklarasi damai yang berlangsung kemarin diikuti oleh Magmania Magetan, Aremania Magetan, dan Jakmania Magetan.

Baca juga:
Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita Diperiksa 12 Jam Dengan 97 Pertanyaan, Tidak Ditahan dan Bisa Dipanggil Kapan Saja

“Dengan kejadian ini, kami membuka perasaan, hati, dan pikiran para pendukung Magetan kami bahkan seluruh pendukung di Indonesia untuk bersama-sama rukun dan damai. Kali ini kami melakukan deklarasi damai,” kata Dimas Jinggo.

Pada acara tersebut, mereka menyampaikan tiga isi deklarasi. Pertama, aliansi suporter Magetan mengapresiasi pemerintah dan FIFA yang terus mendukung sepak bola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan.

Kedua, menjunjung tinggi sportivitas pertandingan sepak bola.

Ketiga, menjaga perdamaian antar pendukung dan siap bekerja sama dan bersinergi menjaga keamanan Magetan yang kondusif.

Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan yang hadir dalam acara deklarasi tersebut menyampaikan apresiasinya kepada para pendukung.

Baca juga:
Shin Tae-yong Bela Iwan Bule, Oki Rengga Beri Pesan Mengejutkan: Lebih Baik Diam!

“Terima kasih deklarasi ini menjadi momentum persatuan rakyat sepak bola Indonesia. Mulai saat ini tidak ada lagi perselisihan, permusuhan sehingga keamanan dan kedamaian saat bertanding akan terus tercipta. Bersama harapan rakyat Indonesia agar ke depan sepak bola negeri ini semakin maju dan profesional serta mewujudkan sepak bola Indonesia yang adil, damai dan santun,” kata Ridwan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.