TANJUNG SELOR – Tingginya blank spot telekomunikasi (tanpa jaringan) di Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan pekerjaan rumah berat yang harus diselesaikan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.
Namun, bukan berarti tidak bisa diatasi. Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara tengah melakukan berbagai upaya, di antaranya menggandeng sejumlah pihak yang bisa menjawab persoalan blank spot di provinsi ke-34 Indonesia itu.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Enkripsi (DKISP) Kaltara, Ilham Zain mengatakan, baru-baru ini Gubernur Kaltara melakukan pengkajian di Telkom University Bandung untuk mencari solusi mengatasi masalah blank spot di Kaltara. “Mereka punya mini BTS, mereka terlihat seperti robot. Nah, target kita bisa ditetapkan di Kaltara,” kata Ilham kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor, Kamis (13/10).
Ilham mengatakan melalui komunikasi dengan pihak universitas, ada ‘lampu hijau’ yang diperoleh Pemprov Kaltara. Dalam hal ini, mereka mengatakan mini BTS bisa dibawa ke Kaltara. “Mereka menyambut baik. Jadi Pak Gubernur minta kita siapkan administrasinya agar bisa dibawa ke Kaltara,” kata Ilham.
Saat ini, lanjut Ilham, pihaknya sudah menyiapkan rencana dan membuat surat yang akan diajukan ke Telkom untuk memilih Kaltara sebagai lokasi uji coba penggunaan mini BTS. Memang dari segi jangkauan mini BTS ini hanya dalam radius sekitar 5 kilometer saja. Tapi, jika melihat kondisi masyarakat di tempat-tempat umum, menurut dia, ini bisa menjadi solusi kebutuhan jaringan telekomunikasi. “Karena kendala utama kami di sini (Kaltara, red) adalah masalah akses telekomunikasi,” ujarnya.
Artinya pembangunan tidak hanya berupa fisik bangunan dan sejenisnya, tetapi kebutuhan masyarakat akan ketersediaan jaringan telekomunikasi juga sangat penting. Misalnya untuk anak-anak belajar saja membutuhkan dukungan teknologi telekomunikasi. “Nah inilah kelemahan kita di sini,” jelasnya.
Saat ini Telkom telah membangun sekitar 406 tower dan sebagainya, namun tidak semuanya terjangkau mengingat luasnya wilayah Kaltara. Termasuk dukungan untuk jaringan Bakti Kominfo.
“Untuk itu (Bakti Kominfo) ada sekitar 292 titik. Tapi nanti berlariNanti di tahun 2023. Jadi memang blank spot kita tinggi dan itu akan menjadi tantangan yang berat untuk ditaklukkan,” ujarnya. (iwk/eza)