Analis percaya IPO Blibli akan mendongkrak kinerja perusahaan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Global Digital Niaga Tbk, perusahaan yang mengoperasikan platform e-commerce Bibli, akan resmi tercatat sebagai perusahaan publik melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO) tahun ini.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan aksi korporasi ini berpotensi mendongkrak kinerja perusahaan. Seperti diketahui, Bibli berpeluang mengantongi maksimal Rp 8,2 triliun.
“Seperti emiten teknologi lainnya yang telah mencatatkan sahamnya di BEI, Blibli juga berpotensi mencatatkan peningkatan kinerja dengan mengoptimalkan penggunaan dana yang diperoleh dari hasil IPO,” kata Valdy kepada Republika, Senin (17/10).
Dalam prospektus tersebut dijelaskan dana IPO sebesar Rp 5,5 triliun akan digunakan untuk melunasi seluruh outstanding fasilitas perbankan. Menurut Valdy, hal ini berpotensi menekan beban bunga perseroan yang tercatat meningkat 77,56% yoy menjadi Rp 128,51 miliar pada Juni 2022.
“Pengurangan beban bunga dapat berdampak positif pada intinya pada periode yang akan datang,” kata Valdy.
Meski tampak sama-sama perusahaan teknologi dan memiliki layanan e-commerce, menurut Valdy, Bibli, BUKA dan GOTO memiliki ciri khas masing-masing yang mungkin bisa menarik minat emiten-emiten tersebut.
Blibli sendiri memiliki ekosistem omnichannel yang terintegrasi. Bibli melayani berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan sehari-hari seperti sembako dan produk supermarket melalui Ranch Market, barang-barang konsumen otentik melalui platform Blibli.com, hingga pengalaman perjalanan dan gaya hidup melalui tiket.com.
Blibli juga memiliki keunggulan kompetitif di sisi distribusi dengan hadirnya layanan Blibli express. Layanan Blibli Express mengoperasikan infrastruktur logistik dan pergudangan yang tersebar luas dengan skala yang terukur, termasuk sistem hub-and-spoke dengan 15 gudang dengan tambahan 30 lokasi hub.
Layanan Blibli Express didukung oleh teknologi sistem informasi untuk memberikan layanan pemenuhan pesanan yang berkualitas tinggi, sehingga dapat melakukan pengiriman last mile secara efisien di wilayah perkotaan padat penduduk termasuk kota satelit di seluruh Indonesia.