Tekno  

Brigjen Agus Erwan Tanggapi Pasukan Kavaleri Kuda Jarang Ikut Perang

Kavaleri efektif dalam perang gerilya atau berpatroli di perbatasan negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) memiliki Detasemen Kavaleri Kuda (Denkavkud)/Bala Turangga Cakti. Sayangnya, selama ini orang jarang melihat personel Denkavkud dikerahkan dalam operasi atau permainan perang.

Direktur Pengembangan Senjata (Dirsen) Pussenkav Kodiklatad Brigjen Agus Erwan menjelaskan, sejarah menunjukkan bahwa kavaleri sangat efektif di bidang tertentu. Saat Indonesia menghadapi perang gerilya dan negara agresor sangat kuat, lanjutnya, salah satu pasukan pendukung yang efektif adalah pasukan kavaleri.

Namun, karena Indonesia masih negara yang aman dan berdaulat, belum ada pengerahan pasukan berkuda. Yang terjadi adalah Pussenkav bertugas memberikan bimbingan agar sewaktu-waktu kavaleri siap ditugaskan untuk misi tertentu.

“Sejauh ini karena belum terjadi perang maka kita melakukan persiapan. Dalam konteks negara yang aman, penggunaan tersebut banyak digunakan untuk protokol, baik untuk menyambut kepala negara asing, baik untuk upacara kenegaraan,” kata Agus. dalam webinar tentang Kavaleri dan Tantangan Perang. Modern digelar ISDS di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Menurut Agus, dengan kondisi saat ini sangat memungkinkan Mabes TNI mengerahkan pasukan kavaleri di perbatasan. Hal ini lebih efektif dalam melakukan patroli daripada tentara harus berjalan di daerah perbatasan negara. Jadi, memang kehadiran pasukan berkuda dibutuhkan dalam kondisi tertentu.

“Sebenarnya penggelaran kavaleri kavaleri lebih mudah di daerah perbatasan. Kemudian dalam patroli ada kombinasi nyata di daerah tertentu, nyatanya kendaraan tempur baik tank maupun kendaraan lapis baja tidak bisa bermanuver, dalam kondisi tertentu dalam kondisi tertentu tank dan kendaraan lapis baja tidak bisa masuk maka kavaleri sangat efektif,” kata Agus.

Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI Brigjen Rano Tilaar mengatakan, modernisasi satuan kavaleri yang paling mendasar adalah memadukan teknologi antara unsur serangan dari darat dan udara, serta daya penggerak dan daya kejutnya. Peperangan modern menunjukkan bahwa kerentanan kavaleri ada di udara.

CEO Romeo Strategic Consulting, M Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan, sejak awal berdiri, satuan kavaleri Indonesia memiliki karakter tersendiri. Hal ini dikarenakan kontur medan di Indonesia banyak ditumbuhi pepohonan. Menariknya, Ifititah mengingatkan bahwa dulu Letjen TB Silalahi pernah menulis buku tentang masa depan kavaleri yang dilengkapi kavaleri udara, yakni helikopter serang. “Heli sangat cocok untuk medan tertutup,” kata pemenang Adhi Makayasa Akmil 1999 itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.