
DENPASAR (bisnisjakarta.co.id) – Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan peran BUMN untuk terus menjadi lokomotif agen pembangunan dengan tujuan menciptakan jutaan lapangan kerja. Demikian disampaikan Erick pada pembukaan Konferensi Internasional BUMN yang digelar di Bali (17/10).
Dalam sambutannya, Erick mengatakan BUMN didorong untuk terus bertransformasi sekaligus menciptakan nilai bagi masyarakat dan berperan sebagai agen pembangunan.
“Salah satu upaya untuk menjalankan peran agen pembangunan, kami menggagas beberapa program seperti pembiayaan ultra mikro dan menyelesaikan Proyek Strategis Nasional lainnya untuk menciptakan jutaan lapangan kerja bagi masyarakat,” kata Erick.
Ke depan, BUMN akan terus menjalankan program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
“Peran BUMN sebagai agen pembangunan di masyarakat akan berjalan seiring dengan transformasi BUMN. Kami yakin dengan dua prioritas tersebut, BUMN dapat semakin meningkatkan perannya sebagai lokomotif pembangunan Indonesia,” tambah Erick.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan hal yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dicapai melalui fokus pada penggerak pertumbuhan domestik dengan mendorong UMKM yang dapat mendorong penciptaan lapangan kerja.
“Di sinilah BRI yang core business-nya UMKM harus berperan aktif, karena 97% lapangan pekerjaan di Indonesia berasal dari UMKM,” imbuhnya.
BRI optimistis jika kredit terus tumbuh secara selektif akan berdampak positif bagi ketahanan ekonomi nasional.
“Dalam konteks ini saya terus mengatakan terus berkembang, apa maksudnya? Upaya kita menekan inflasi memang penting, namun akan lebih baik lagi jika kita bisa menekan inflasi dan terus menumbuhkan perekonomian kita agar tidak terjadi stagflasi dan tidak ada tambahan pengangguran,” jelas Sunarso.
Holding Ultra Micro yang merupakan salah satu inisiatif Kementerian BUMN dalam mendorong inklusi keuangan dan pemerataan ekonomi kerakyatan, ternyata mampu mencatatkan kinerja positif setelah dibentuk satu tahun lalu.
Keberhasilan program Ultra Micro tersebut tercermin dari data, bahwa hingga akhir Agustus 2022 jumlah nasabah yang telah terintegrasi oleh ketiga entitas Umi Holding mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp. 183,9 triliun. Pencapaian ini sejalan dengan salah satu agenda prioritas dalam Kepresidenan G20 di Indonesia yaitu inklusi keuangan, terutama terkait teknologi digital dan akses pembiayaan bagi UMKM.
Selain itu, BRI telah berhasil mengupgrade 1,8 juta nasabah KUR Mikro menjadi Komersial pada tahun 2021 dan pada tahun 2022 diprediksi nasabah yang telah di-upgrade mencapai 2,2 juta nasabah.
Tidak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Smile Outlet telah mencapai 1.003 lokasi. Sedangkan target awal adalah 978 lokasi Smile Outlet. Penabung baru UMi mencapai 6,85 juta, sedangkan target awal 3,3 juta. Nasabah PNM Mekaar yang telah bergabung sebagai agen BRILink mencapai 40.121. *rah