Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) mengatakan program Kartu Prakerja tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan pekerja dan mengurangi pengangguran.
Ketua ASPEK Indonesia Mirah Sumirat mengatakan program tersebut tidak tepat sasaran.
“Kenyataan di lapangan yang kami temukan banyak yang menerima Kartu Prakerja tidak tepat sasaran. Ada yang kaya, ada yang punya usaha,” ujarnya kepada CNNIndonesia.comRabu (19/10).
Menurutnya, program Kartu Prakerja merupakan pemborosan uang negara. Pasalnya, banyak pekerja yang sebenarnya berhak menerima tunjangan seperti pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), namun gagal menerima kartu program Kartu Prakerja.
Kemudian, kata Mirah, ada juga orang yang menyalahgunakan teknologi untuk memiliki lebih dari satu rekening Kartu Prakerja sehingga bisa mendapatkan manfaat lebih dari satu kali.
“Tidak efektif, dan bukan satu atau dua orang. Banyak yang seperti itu,” katanya.
Oleh karena itu, ia meminta agar program Kartu Prakerja diganti dengan program yang langsung melatih tenaga kerja yang benar-benar membutuhkan seperti yang tertuang dalam data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).
“Dinas Tenaga Kerja mengetahui data orang yang sedang mencari pekerjaan, yang menganggur, yang di PHK, ambil saja datanya,” kata Mira.
Program Kartu Prakerja merupakan salah satu andalan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi masyarakat agar mampu bersaing di dunia kerja. Sejak April 2020, program ini telah memasuki batch 46 dengan total 11,4 juta penerima.
Tak tanggung-tanggung, pemerintah mengucurkan dana hingga triliunan rupiah per tahun untuk menjalankan program ini. Pada tahun 2022, anggaran program Kartu Prakerja akan mencapai Rp. 11 triliun. Dua tahun sebelumnya, anggaran Kartu Prakerja mencapai Rp. 20 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim program Kartu Prakerja berdampak positif dalam dua tahun terakhir.
Menurutnya, program Kartu Prakerja telah memberikan dampak positif yang sangat besar bagi tenaga kerja di Indonesia, terutama dalam hal kompetensi kewirausahaan, industri keuangan, ketahanan finansial, dan pengelolaan pangan bagi penerimanya.
Ia juga berharap dalam Kepresidenan G20 Indonesia tahun ini, program Kartu Prakerja dapat menjadi model bagi negara berkembang lainnya.
[Gambas:Video CNN]
(fby/sfr)
[Gambas:Video CNN]