Tekno  

BWS Bali Penida Rancang RTD Bendungan Tamblang

Jumat, 14 Oktober 2022 | 13:42 WIB

| Penulis:

Editor : Juli

Buleleng, InfoPublik – Balai Besar Wilayah Sungai (BWS BP) Bali Penida selaku instansi yang mengelola bendungan bersama konsultan telah merancang Rencana Aksi Darurat (RTD) untuk Bendungan Tamblang yang berlokasi di dua kecamatan yaitu Kecamatan Kubuaddan dan Kabupaten Sawan, Buleleng. Kabupaten, Bali.

Hal itu terungkap saat Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana yang diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Buleleng Ni Made Rousmini menerima tim dari BWS BP, dan konsultan RTD PT Dehas Inframedia Karsa untuk konsultasi mengenai RTD Bendungan Tamblang di Ruang Rapat Lobby Kantor Bupati Buleleng, Jumat (14/10/2022).

Kepala Satuan Kerja Bendungan (Kasatker) BWS BP I Komang Gede Putera Antara saat ditemui usai kegiatan menjelaskan bahwa penyusunan RTD merupakan kewajiban yang harus dipenuhi sesuai ketentuan yang ada. RTD diperlukan karena jika terjadi sesuatu pada bendungan, semua pihak siap menghadapinya.

RTD seperti Standard Operating Procedure (SOP) yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu pada keamanan bendungan. “Tapi dari segi keamanan, bendungan itu sendiri, dari desain dan implementasinya, harus ada prosedur yang harus diikuti. Jadi, kalaupun ada hal-hal darurat yang menyebabkan ambruk dan sebagainya, tidak langsung ambruk, harus ada titik-titik tertentu. Intinya masyarakat harus siap jika hal seperti itu terjadi,” jelasnya.

Hingga saat ini, pembangunan Bendungan Tamblang yang terletak di Kecamatan Sawan sudah mencapai 87 persen. Target selesai pada akhir Desember 2022.

Disampaikan, ada masukan dari Gubernur Bali sebelumnya agar selesai Oktober tahun ini. Namun karena menggunakan teknologi baru yaitu menggunakan aspal, ada jeda sekitar dua bulan. Ini termasuk meminta persetujuan untuk menggunakan teknologi. “Ada juga penelitian yang memakan waktu enam bulan. Harus diuji beberapa kali sebelum aspal bisa digunakan,” kata Putera Antara.

Sementara itu, Lihadnyana dalam sambutannya yang dibacakan Rousmini mengatakan pembangunan Bendungan Tamblang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian, air baku, pariwisata dan pengendalian daya rusak air akibat banjir. Pembangunan Bendungan Tamblang sesuai rencana, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air untuk irigasi. Secara khusus, daerah irigasi Bungkulan dan daerah irigasi Bulian seluas 588 hektar.

Untuk memenuhi pasokan kebutuhan air baku sebesar 510 liter/detik, khususnya untuk kecamatan Buleleng, Sawan, KubuAddan dan Tejakula. “Kemudian untuk penambahan cadangan listrik sebesar 0,538 megawatt dan untuk pengendalian banjir, konservasi dan pengembangan pariwisata,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa BWS BP telah menyusun dokumen RTD Bendungan Tamblang untuk konsultasi bersama. Konsultasi ini diadakan sebagai upaya untuk mempersiapkan kesiapsiagaan tanggap darurat oleh pengelola dan pihak terkait untuk menghadapi kondisi terburuk bendungan yang mereka kelola. “Ini penting karena menyangkut keselamatan warga di sekitar bendungan,” tutup Lihadnyana. (MC Kabupaten Buleleng/dra)


Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mengutip sumbernya InfoPublik.id

Leave a Reply

Your email address will not be published.