Penulis: Meirna Larasati | Editor: Vyara Lestari
JAKARTA, KOMPAS.TV – Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menjadi pendamping penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam proses belajar mengajar, dan berkreasi.
Tujuan dari pengembangan platform ini adalah sebagai sarana penunjang guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam mengimplementasikan Kurikulum Mandiri.
Elsa Nofarita Haumeni, guru di SMA Negeri 1 Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, menggunakan platform Merdeka Mengajar dalam proses pembelajarannya.
Elsa menjelaskan, fitur pada platform Merdeka Mengajar memungkinkan mereka untuk mengikuti perkembangan pendidikan, seperti pelatihan mandiri, hingga mendapatkan bahan ajar yang bermanfaat di kelas.
Tak hanya itu, Elsa menambahkan, dirinya kerap mendapat inspirasi dari fitur ‘Bukti Karya’ yang diunggah rekan-rekan guru di seluruh tanah air.
“Saya merasa platform Merdeka Mengajar membantu saya di bidang ini agar saya tidak ketinggalan informasi dan perkembangan yang bisa saya terapkan di kelas, sehingga siswa saya juga bisa belajar secara maksimal,” ujar Elsa.
Baca juga: Kurikulum Mandiri Pendidikan Pancasila Diterapkan 2022, Nadiem: Promosikan Pembelajaran Menyenangkan
Kisah serupa dituturkan oleh Muhamad Firman, guru matematika di SMP Negeri 9 Satu Atap Belimbing, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Menurut Firman, kurikulum Merdeka Mengajar sangat memudahkan guru di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) karena sangat disesuaikan dengan kondisi dalam kegiatan belajar mengajar.
Firman mengaku sangat terbantu baginya untuk bisa mengatur waktu dan menyesuaikan pembelajaran meski muridnya berbeda dengan murid di kota. Terlebih lagi, dukungan terhadap Kurikulum Mandiri membuat Firman merasa bebas untuk berinovasi sesuai dengan kondisi dan tantangan yang ada.
Untuk menggunakan platform Merdeka Mengajar, awalnya Firman mengaku kesulitan karena keterbatasan jaringan. Namun fitur platform Merdeka Mengajar sangat membantu para guru di daerah 3T dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Oleh karena itu, meski sinyalnya cukup sulit, rekan-rekan guru di tempat Firman tetap semangat dan tidak kalah dengan guru-guru di kota.
“Tidak masalah harus naik bukit atau pergi ke daerah yang ada sinyal untuk membukanya, mengunggah bukti kerja, atau mengunduh terlebih dahulu bahan ajar untuk digunakan di kelas,” kata Firman.
Sementara itu, Muhammad Arifoeddin, guru di SMP Negeri 2 Soe, Nusa Tenggara Timur, mengatakan para guru di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur juga sangat terbantu dengan adanya platform Merdeka Mengajar.
Platform Merdeka Mengajar memberikan referensi serta sejumlah fitur bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai Kurikulum Merdeka. Arif menjelaskan, fitur Perangkat Pengajaran dapat digunakan oleh guru dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan diri.
Terdapat pula fitur Student Assessment yang dikembangkan untuk membantu guru dan tenaga kependidikan melakukan analisis diagnostik terkait kemampuan siswa dalam literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran sesuai tahapan pencapaian dan perkembangan siswa.
“Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang sama bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapanpun dan dimanapun guru berada,” tambah Arif.
Dolfanweik Hukom, guru SMP Negeri 2 Manokwari, Papua Barat mengungkapkan, fitur Latihan Mandiri di platform Merdeka Mengajar melatihnya untuk konsisten menyelesaikan menu latihan tanpa paksaan atau tekanan.