Tekno  

Darah Merah Langit Nusantara, Penyebab dan Tata Cara Sholat

Jakarta, Gatra.com- Gerhana bulan lainnya akan terjadi pada Selasa, 8/11. Gerhana ini membuat langit Jakarta dan Indonesia Raya menjadi merah darah. Itu adalah gerhana bulan total terakhir selama lebih dari dua tahun. Gerhana di Jakarta mencapai puncaknya pada pukul 17:59 WIB.

Gerhana bulan total terjadi ketika bulan penuh, dan Bulan, Bumi, dan Matahari kira-kira berada dalam satu garis. Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, menghalangi sinar matahari langsung mencapai Bulan.

Biasanya Bulan bersinar karena memantulkan sinar matahari, namun pada saat gerhana bulan total, sinar matahari tidak menyinari Bulan secara langsung.

Selama gerhana bulan, atmosfer bumi menyebarkan sinar matahari. Cahaya biru dari Matahari menyebar, dan cahaya merah, oranye, dan kuning dengan panjang gelombang lebih panjang melewatinya, mengubah Bulan menjadi merah.

Di sisi lain, sinar matahari dibelokkan saat melewati Bumi, dan akibatnya secara tidak langsung menyinari permukaan Bulan. Karena itu, Bulan sering terlihat kemerahan saat terjadi gerhana bulan total, sehingga terkadang disebut sebagai “bulan darah”.

Gerhana Bulan Terpanjang dan 7 Tahapan Gerhana

Gerhana bulan total biasanya berlangsung beberapa jam. Total dapat berkisar dari beberapa detik hingga sekitar 100 menit. Gerhana bulan total 26 Juli 1953, salah satu periode totalitas terpanjang abad ke-20, adalah 100 menit dan 43 detik.

Ada 7 tahapan gerhana bulan total:

1. Gerhana penumbra dimulai: Ini dimulai ketika bagian penumbra dari bayangan Bumi mulai bergerak di atas Bulan. Fase ini tidak mudah dilihat dengan mata telanjang.

2. Gerhana sebagian dimulai: Umbra bumi mulai menutupi Bulan, membuat gerhana lebih terlihat.

3. Gerhana total dimulai: Umbra bumi menutupi Bulan sepenuhnya dan Bulan berwarna merah, coklat, atau kuning.

4. Gerhana Maksimum: Ini adalah pertengahan dari gerhana total.

5. Gerhana total berakhir: Pada tahap ini, umbra Bumi mulai menjauh dari permukaan Bulan.

6. Gerhana sebagian berakhir: Umbra bumi sepenuhnya meninggalkan permukaan Bulan.

7. Gerhana penumbra berakhir: Pada titik ini, gerhana berakhir dan bayangan Bumi benar-benar menjauhi Bulan.

Jadwal Gerhana Bulan di Jakarta

Gerhana bulan dapat disaksikan di Indonesia, termasuk Jakarta. Dari beberapa tempat akan terlihat keseluruhan gerhana, sedangkan di daerah lain Bulan akan terbit atau terbenam saat gerhana.

Gerhana yang terlihat di Jakarta:

1. Gerhana Penumbra akan dimulai pada 8 November 2022, pukul 15:02:15 WIB, tidak terlihat karena berada di bawah ufuk.

2. Gerhana sebagian akan dimulai pada 8 November 2022 pukul 16:09:12 WIB, tidak terlihat karena berada di bawah ufuk.

3. Gerhana penuh akan dimulai pada 8 November 2022 pukul 17:16:39 WIB, tidak terlihat karena berada di bawah ufuk.

4. Gerhana maksimum 8 November 2022 pukul 17:59:11 WIB, terlihat.

5. Gerhana Penuh berakhir 8 November pukul 18:41:36 WIB, terlihat.

6. Gerhana sebagian berakhir 8 November pukul 19:49:03 WIB, terlihat.

7. Gerhana Penumbra berakhir 8 November pukul 20:56:09 WIB, terlihat.

Doa Gerhana Bulan

Shalat gerhana dilakukan dalam dua rakaat dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama. Namun para ulama berbeda pendapat tentang tata cara tersebut.

Ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan seperti shalat sunnah biasa, dengan dua rakaat dan setiap rakaat ada satu rukuk, dua sujud.

Ada yang berpendapat bahwa shalat gerhana dilakukan dengan dua rakaat dan setiap rakaat ada dua rukuk, dua sujud. Pendapat terakhir ini lebih kuat seperti yang dipilih oleh mayoritas ulama.

“Aisyah” radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terjadi gerhana matahari. Dia kemudian mengirim seseorang untuk menelepon ‘Shalat Asy Jami’ah’ (mari berdoa bersama). Kemudian orang-orang berkumpul. Nabi kemudian maju dan membaca takbir. Dia melakukan empat rukuk dan empat sujud dalam dua rakaat.” (HR Muslim no. 901)

“Aisyah mengatakan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian dia Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan memimpin orang-orang dan dia memperpanjang pendiriannya. Kemudian dia membungkuk dan mengulurkan busurnya. Kemudian dia berdiri lagi dan memperpanjang dudukannya tetapi lebih pendek dari yang sebelumnya. Kemudian dia membungkuk lagi dan memperpanjang membungkuk tetapi itu lebih pendek dari yang sebelumnya. Kemudian dia sujud dan memperpanjang sujud. Pada raka’at berikutnya ia melakukannya seperti raka’at pertama. Kemudian dia pergi (setelah melakukan shalat), ketika matahari telah muncul.” (HR Bukhari, no. 1044)

Singkat kata, tata cara shalat gerhana -sama seperti shalat biasa dan bacaannya sama-, urutannya sebagai berikut.

1. Niat dalam hati dan tidak dibaca karena membaca niat adalah hal yang tidak ada petunjuk dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dia Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarinya niat shalat tertentu kepada para sahabatnya.

2. Takbiratul ihram, yaitu takbir seperti shalat biasa.

3. Membaca doa istiftah dan ta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil meninggikan suara, tidak pelan. “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeraskan bacaannya saat shalat gerhana.” (HR Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

4. Kemudian sujud sambil memanjangkan.

5. Kemudian bangkit dari busur’ (i’tidal) sambil berkata ‘sami’allahu lima hamidah, rabbana walakal hamd,

6. Setelah i’tidal ini jangan langsung sujud, melainkan dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Stand kedua ini lebih pendek dari yang pertama.

7. Kemudian ruku’ lagi (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.

8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).

9. Kemudian sujud selama ruku, kemudian duduk di antara dua sujud dan kemudian sujud lagi.

10. Kemudian bangun dari sujud dan lakukan raka’at kedua seperti raka’at pertama kecuali bacaan dan gerakannya lebih pendek dari sebelumnya.

11. Tasyahud.

12. Salam.

13. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada jamaah yang berisi anjuran-anjuran dzikir, shalat, istighfar, sedekah, dan pembebasan budak.

Leave a Reply

Your email address will not be published.