Tekno  

Dengan Teknologi Transformasi AKU-SIGAP Membantu Masyarakat Memudahkan Perawatan

SUARALIRA.COM, KUANSING-Transformasi digital kini telah terasa di berbagai sektor industri, khususnya di bidang pelayanan kesehatan dengan diluncurkannya Teknologi AKU-SIGAP.

Peluncuran teknologi AKU-SIGAP merupakan salah satu ujian bagi pelayanan kesehatan. Namun, menurut penelitian McKinsey, transformasi digital dalam perawatan kesehatan adalah yang paling lambat.

AKU-SIGAP sendiri merupakan ciptaan anak-anak kabupaten Kuantan Singingi, AKU-SIGAP dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan segala hal yang berhubungan dengan kesehatan. Berbagai fitur dirancang di dalamnya, mulai dari tahap pendaftaran hingga ke puskesmas, hingga fitur cheting online dengan dokter di dalamnya. Hal ini tentunya merupakan terobosan yang brilian untuk mempermudah dan demi tercapainya jaminan kesehatan masyarakat di seluruh Kabupaten Kuantan Singingi.

Tidak hanya itu, AKU-SIGAP mengemban dan mewujudkan Visi dan Misi Bupati Kabupaten Kuantan Singingi menjadi Kuansing yang bermartabat, AKU-SIGAP sendiri memiliki arti yang luas dengan setiap point mengandung makna tersendiri sesuai dengan tujuan bupati. dan wakil bupati untuk menjadikan Kabupaten Kaunsing lebih baik. bermartabat dengan masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Pj Bupati Suhardiman Amby menginginkan transformasi digital di bidang kesehatan semakin memudahkan masyarakat.

“Saya ingin segala sesuatu yang membuat masyarakat tidak nyaman segera diatasi,” kata Suhardiman dalam keterangannya belum lama ini.

Peningkatan pelayanan kesehatan antrean di rumah sakit merupakan bentuk transformasi kesehatan pada pilar kedua yaitu transformasi pelayanan rujukan. Bentuk transformasi ini tidak hanya fokus pada pemenuhan sarana dan peralatan kesehatan untuk mengatasi berbagai penyakit.

Transformasi tersebut juga untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengantre panjang.

Dimana dalam pelayanan kesehatan, sejumlah klinik mengedepankan prinsip one stop solution dengan berbagai layanan diantaranya Medical Check Up. Diantaranya, konsultasi dengan dokter umum dan spesialis, vaksin, tindakan medis (perawatan luka, keluarga berencana), khitanan, laboratorium dan juga pemeriksaan penunjang (rekaman jantung, audiometri, spirometri, USG) dan lain-lain.

Bahkan Bupati Suhardiman Amby di hadapan para tamu undangan mengatakan bahwa Kuansing memiliki dokter sesuai dengan spesialisnya masing-masing, sehingga masyarakat tidak lagi harus keluar daerah untuk masalah kesehatan yang serius.

“Target kita tahun 2029 sudah ada dokter spesialis lulusan luar negeri. Untuk itu, kami menggandakan kerjasama dengan UHM, UI dan ITB dalam kontrak kerjasama. Karena dari universitas ini kita mendapatkan koneksi ke universitas Jerman, Amerika, dan sebagainya untuk mahasiswa di bidang kedokteran ini, sehingga dalam beberapa tahun ke depan quansing akan mandiri di bidang kesehatan, jika memungkinkan, kita tidak lagi nongkrong dari pengobatan daerah, tetapi masyarakat dari luar kabupaten bahkan luar provinsi juga. akan datang ke Kuansing nanti untuk masalah kesehatan ini,” jelasnya

Sementara itu Plt. Kepala Diskes Kesehatan Masyarakat Suparhan mengatakan “Dengan teknologi AKU-SIGAP ini menjadi prioritas utama dalam transformasi kesehatan, dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dan lebih tanggap dalam berobat.

Selain itu, mereka akan mendapatkan program pendampingan bagi puskesmas dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar tentang cara memanfaatkan layanan kesehatan melalui teknologi transformasi ini.

Tidak hanya itu, transformasi digital kesehatan juga akan memberikan kemudahan akses bagi kita semua, baik yang terkait dengan kesehatan maupun non-kesehatan, universitas, media, publik, dan elemen masyarakat lainnya. Alasan ini juga menjadi salah satu alasan AKU-SIGAP harus lebih jelas.

Pemerintah Kabupaten Kuansing melalui Dinas Kesehatan dan RSUD Kuansing berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat, baik dari pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan kesehatan rujukan, karena pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan utama seluruh masyarakat.

Selain itu, AKU-SIGAP merupakan salah satu bentuk kebijakan daerah yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan sistem tata kelola Badan Layanan Satuan Daerah (BLUD).

Pelaksanaannya berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 346 dan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 205 sampai 211 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang BLUD,” ujarnya.

Pada perencanaan awal tahun 2018 hanya menargetkan BLUD 5 UPTD Puskesmas. Namun saat ini telah dilaksanakan secara komprehensif dengan membuat status BLUD untuk 25 unit UPTD Puskesmas agar pelayanan kepada masyarakat dapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam pengelolaan keuangan.

Aplikasi AKU SIGAP sendiri dibuat oleh anak lokal dengan akronim dari “A” adalah Aplikasi, “Ku” adalah Kuansing dan “S” adalah Sehat atau Sopan.

Kemudian huruf “I” adalah inovatif, “Ga” adalah Siaga dan “P” adalah pelayanan prima yang merupakan kunci dari semua tujuan pelayanan yang dilahirkan.

Percepatan UHC di Kabupaten Kuantan Singing sangat sesuai dengan terobosan 25 Puskesmas dengan BLUD yang disertai dengan aplikasi Aku-SIGAP sehingga dapat meningkatkan kemudahan pelayanan sehingga tercipta pelayanan prima bagi seluruh masyarakat Kuantan Singing kedepannya .

Untuk itu, ia meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kuansing untuk terus bekerja keras bersama dengan kepala UPTD untuk meningkatkan pelayanan dan mengejar target pencapaian program Kesehatan Masyarakat untuk program ini.

Selama bertahun-tahun, perawatan kesehatan telah melalui banyak perubahan digital. Sebagai contoh sederhana, yang kita alami adalah munculnya banyak aplikasi kesehatan.

Dimana, hadirnya aplikasi kesehatan dari beberapa tren transformasi digital, telah mengubah wajah layanan kesehatan.


Leave a Reply

Your email address will not be published.