Rakyat Indonesia meminta Ketua Umum PSSI mundur dari jabatannya saat ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan, pemerintah tidak bisa mencampuri tekanan masyarakat untuk meminta Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan mundur karena tragedi Kanjuruhan.
“PSSI yang berada di bawah naungan FIFA World Football Association memiliki aturan tersendiri sehingga pemerintah berada pada posisi yang tidak memungkinkan untuk campur tangan. Kami sudah berpengalaman dengan sanksi FIFA. Saya tidak ingin itu terjadi lagi, ” kata Zainudin Amali menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Kejuaraan Nasional Pacuan Kuda. Pordasi ke-56 di Pasuruan, Minggu (9/10).
Menurut dia, pemerintah memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, termasuk meminta Ketua Umum PSSI mundur dari jabatannya saat ini.
“Ini akan saya sampaikan, tapi semua kembali ke PSSI bagaimana menyikapinya,” ujarnya.
Menpora mengatakan, pemerintah bergerak sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 agar percepatan pembangunan sepak bola nasional dapat segera terwujud dan membuahkan hasil yang diinginkan masyarakat Indonesia.
Terkait kelanjutan kompetisi yang saat ini tersendat pasca tragedi Kanjuruhan, Menteri Pemuda dan Olahraga menyatakan bahwa Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) sedang berupaya menyelesaikan masalah ini dalam waktu satu bulan.
“Presiden menginstruksikan saya untuk mengevaluasi sepenuhnya,” katanya.
Beberapa hari lalu, Menpora mengumpulkan dan mengundang para pemangku kepentingan sepakbola nasional yaitu PSSI, klub, beberapa kelompok suporter, kemudian dari kepolisian, Kemendagri, Kemenkes, dan pihak terkait lainnya.
Pertemuan tersebut membahas, mendalami, dan mengevaluasi secara total sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
“Presiden memberikan waktu satu bulan untuk menyelesaikan pencarian fakta tragedi Kanjuruhan. Namun, Ketua TGIPF Mahfud MD meminta agar kami menyelesaikannya sebelum batas waktu yang ditentukan,” katanya.
Sementara itu, mengenai pembentukan tim transformasi yang digagas FIFA dan Pemerintah Indonesia terkait Tragedi Kanjuruhan, Menpora menyatakan masih menunggu arahan dari presiden.
“FIFA sudah menyurati Presiden. Jadi, kami dalam posisi menunggu,” kata Menpora Zainudin.
sumber: antara