Memuat…
Pemerintah Selandia Baru berencana untuk memungut pajak dari petani untuk kentut dan urin sapi dan domba mereka. Foto/REUTERS
Diumumkan pada Selasa (10/11/2022), pemerintah Selandia Baru mengatakan akan menjadi yang pertama di dunia yang memberlakukan pungutan atas sendawa, perut kembung dan buang air kecil pada sapi dan domba.
Rencana tersebut langsung dikritik oleh komunitas petani Selandia Baru. Mereka memperingatkan langkah itu berisiko melumpuhkan produksi pangan dalam negeri.
Baca juga: Pendukung Kremlin Bergembira dengan 84 Rudal Rusia Menghujani 16 Kota Ukraina: ‘Ini baru permulaan’
Petani Federasi, kelompok lobi utama industri, mengatakan rencana itu akan menghancurkan kota-kota kecil Selandia Baru dan melihat pertanian diganti dengan pohon.
Presiden kelompok itu Andrew Hoggard mengatakan para peternak telah berusaha bekerja sama dengan pemerintah selama lebih dari dua tahun dalam sebuah rencana pengurangan emisi yang akan membuat para petani tetap berjalan.
“Retribusi yang diusulkan akan membuat peternak menjual petanaka mereka begitu cepat sehingga Anda bahkan tidak akan mendengar anjing menggonggong di belakang ute. [truk pick-up] ketika mereka pergi,” katanya, seperti dikutip dari IndependenRabu (12/10/2022).
Politisi oposisi berpendapat rencana tersebut akan meningkatkan emisi di seluruh dunia dengan mengalihkan pertanian ke negara lain yang kurang efisien dalam membuat makanan.
Namun Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pungutan tersebut akan meningkatkan sektor peternakan Selandia Baru karena semua uang akan digunakan untuk teknologi baru, penelitian industri dan pembayaran insentif kepada petani.
“Peternak Selandia Baru akan menjadi yang pertama di dunia yang mengurangi emisi ternak, memposisikan pasar ekspor terbesar kami untuk keunggulan kompetitif yang membuat dunia semakin pintar tentang dari mana makanan mereka berasal,” kata Ardern.
Industri peternakan Selandia Baru sangat penting bagi perekonomiannya tetapi menyumbang sekitar setengah dari emisi gas rumah kaca negara itu.
Hanya ada sekitar 5 juta orang di negara kepulauan Pasifik, tetapi sekitar 10 juta sapi dan sapi perah serta 26 juta domba dipelihara di sana.
Rencana “nol bersih” pemerintah Selandia Baru mencakup janji untuk mengurangi emisi metana dari peternakan sebesar 10 persen pada tahun 2030 dan hingga 47 persen pada tahun 2050.
(menit)