Tekno  

Dukung KTT G20, PLN Nusantara Power Sukses Uji Co-Firing Amoniak di PLTU Gresik Unit 1

Kamis, 13 Oktober 2022 | 05:59 WIB

| Penulis:

Editor : Tobari

Surabaya, InfoPublik – PT PLN (Persero) melalui sub-holding power plant terbesar di Asia Tenggara, PT PLN Nusantara Power (PLN NP), berupaya menerapkan program dekarbonisasi melalui produksi energi bersih.

Salah satunya ditunjukkan dengan uji co-firing amoniak di PLTU Gresik Unit 1 (100 MW) dengan IHI Corporation dari Jepang, Rabu (12/10/2022). Sinergi ini dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan KTT G20 pada November 2022.

Sidang dihadiri oleh Mr. Hiroshi Nishimoto, First Secretary, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia; Nobuo Uematsu, Manajer Umum Kantor Perwakilan IHI Jakarta; Zainal Arifin, EVP Rekayasa dan Teknologi PT PLN (Persero).

Dan Senda Hurmuzan Kanam, Kepala Pusat Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, dan Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power.

Senda Hurmuzan, dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan pemerintah terus mendorong pemerintah untuk menggunakan energi terbarukan.

Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan pemanfaatan limbah biomassa dan amoniak sebagai campuran bahan bakar (co-firing) pada pembangkit listrik di Indonesia. Metode ini diharapkan mampu mempercepat transisi energi di Indonesia.

Teknologi (co-firing) ini seharusnya menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk mempercepat target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada PLN NP atas inisiatifnya bekerja sama dengan IHI Corporation Jepang dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan bersih,” kata Senda.

Kerjasama dengan IHI ini menunjukkan komitmen PT PLN Nusantara Power untuk menggalakkan energi bersih, khususnya penggunaan amoniak, yang mendukung program Net Zero Emission 2060.

Dengan memperkenalkan amonia sebagai bahan bakar alternatif sebelum G20 pada November 2022, PLN NP diharapkan dapat mendukung Indonesia menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Asia Tenggara dan juga dunia dalam bidang energi berbasis lingkungan.

Setelah PLTU Paiton yang dikenal sebagai pionir co-firing biomassa dan operasi komersial pada 10 Juni 2020, PLN NP terus berupaya mengembangkan teknologi co-firing biomassa dan telah mengkomersialkan co-firing di 15 pembangkit listrik tenaga batubara. .

Selanjutnya, PLN NP terus melakukan berbagai upaya dan inovasi untuk meningkatkan penggunaan co-firing di berbagai PLTU yang dikelola.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengatakan uji coba co-firing amoniak ini merupakan tahap lanjutan setelah PLN Nusantara Power berhasil mengembangkan co-firing biomassa dalam 2 tahun terakhir di PLTU batubara.

Baik pembakaran bersama biomassa maupun pembakaran bersama amonia adalah bagian dari program dekarbonisasi yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon atau gas rumah kaca dari pembangkit termal. Co-firing biomassa dapat diterapkan pada pembangkit listrik berbahan bakar batubara, sedangkan co-firing amonia dapat diterapkan pada pembangkit listrik tenaga gas dan bahan bakar.

Selama ini kami selalu mendorong penggunaan co-firing di PLTU kami. Saat ini, PLN NP telah menerapkan co-firing di 15 PLTU.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada IHI atas kerjasama dan komitmennya dengan PLN NP dalam mempromosikan energi bersih, khususnya penggunaan amonia untuk mendukung pencapaian netralitas karbon pada tahun 2060,” kata Ruly.

PLN NP bekerjasama dengan IHI Corporation Jepang melalui penandatanganan MoU Riset Pengembangan Energi Bersih dan Hijau yang dilaksanakan pada Senin (25/4/2022).

Penandatanganan yang dilakukan secara virtual di Jakarta dan Tokyo ini merupakan bagian dari rangkaian acara Asian Green Growth Partnership Ministerial Meeting yang diselenggarakan oleh METI; Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang.

Melalui MoU ini, PT PLN Nusantara Power dan IHI Corporation berkomitmen untuk melakukan kajian terhadap PLTU Gresik 2×100 MW, dimana kajian ini mencakup penggunaan amonia sebagai bahan bakar untuk keperluan co-firing dan mono-firing.

PLTU ini akan menjadi pilot project untuk co-firing amoniak yang diharapkan dapat mendukung program dekarbonisasi pembangkit berbahan bakar fosil lainnya yang dikelola oleh PLN Nusantara Power.

IHI Corporation Jepang telah berhasil mengembangkan 20% teknologi co-firing amoniak di pembangkit listrik tenaga uap di Jepang dan kemudian mempersiapkan implementasi uji coba di unit PLTU PLN NP UP Gresik Unit 1 (100 MW).

Tahapan persiapan pelaksanaan uji coba yang telah dilakukan antara lain: Pembahasan Skema Komersial PJB dengan IHI (18 Maret 2022), Pembahasan Skema Teknis PJB dengan IHI (7 April 2022), Site Survey di PLTU #1 UP Gresik (7 April 2022).

Pembahasan mekanisme potensi suplai amoniak dengan Petrokimia Gresik (20 Mei 2022), Site survey untuk pengukuran dimensi area instalasi (20 Mei 2022), dan site survey untuk instalasi gun burner (20 Mei 2022).

Dari hasil persiapan yang dilakukan, untuk keperluan uji pembakaran LCR (Low Cofiring Ratio) amoniak di PLTU Gresik Unit 1 dibutuhkan sebanyak 150kg/jam dalam bentuk Tangki Amoniak.

Hingga Oktober 2022, PLN NP telah berhasil memproduksi energi bersih melalui co-firing sebesar 168.814 MWh. (MC Diskominfo Provinsi Jawa Timur/non-HJR/toeb)


Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mengutip sumbernya InfoPublik.id

Leave a Reply

Your email address will not be published.