Tekno  

Fakultas Peternakan UHO Tingkatkan Keterampilan Bebek di Punggolaka Kendari – SultraKini.com

SULTRAKINI.COM: Usaha itik merupakan usaha perunggasan yang cukup berkembang di Kota Kendari. Meski tidak sepopuler ayam, bebek memiliki potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur dan daging. Jika dibandingkan dengan unggas lainnya, itik memiliki keunggulan seperti memiliki ketahanan terhadap penyakit. Oleh karena itu, usaha ternak itik memiliki resiko yang relatif lebih kecil, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan.

Kecamatan Puuwatu merupakan salah satu sentra pengembangan peternakan itik di Kota Kendari. Dari segi populasi, potensi itik di Kecamatan Puuwatu relatif menggembirakan, namun dari segi produktivitas masih belum optimal. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani. Untuk dapat memaksimalkan produktivitas usaha peternakan itik perlu dilakukan pelatihan dan bimbingan teknis beternak itik, dengan menerapkan teknologi yang berkaitan dengan budidaya itik, meliputi manajemen pemeliharaan, manajemen pakan, pengolahan hasil ternak hingga manajemen pemasaran.

Melihat permasalahan tersebut, Musram Abadi, S.Pt., M.Si dan timnya berinisiatif melakukan pengabdian dan menawarkan solusi berupa pelatihan dan bimbingan teknis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan itik di Desa Punggolaka Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, melalui Program Kemitraan Masyarakat. Internal UHO (PKMI-UHO). Dengan tema Pemberdayaan Peternak Bebek Berbasis Pakan Lokal di Era New Normal Covid-19.

Musram Abadi selaku ketua tim PKMI-UHO FPt UHO mengungkapkan bahwa pengabdian kepada masyarakat atau PKM merupakan salah satu dari 3 tugas pokok dosen yang tercantum dalam Tri Dharma. Sehingga PKM menjadi agenda rutin yang akan dilakukan dosen selain penelitian dan pendidikan. Pengabdian kepada masyarakat itu sendiri merupakan proses penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya secara langsung kepada masyarakat dengan menggunakan metodologi ilmiah sebagai penyebar Tri Dharma. Secara sederhana pengabdian kepada masyarakat dapat diartikan sebagai proses penerapan atau penerapan teknologi dan pengetahuan yang dimiliki dosen kepada masyarakat. Karena sebenarnya dosen tidak hanya dituntut dan diharapkan bisa berbagi ilmu dengan mahasiswa di kampus. Tapi juga kepada masyarakat.

“Kegiatan ini kami lakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok itik di Desa Punggolaka Kecamatan Puuwatu Kota Kendari. Para peternak itik masih kesulitan mengembangkan usahanya karena terkendala masalah pakan. Peternak masih sangat bergantung pada pakan komersial yang tentunya lebih mahal sehingga dapat menambah beban biaya pemeliharaan. Apalagi, saat ini kita masih dalam tahap pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19. Padahal potensi pakan lokal di sekitar Kota Kendari masih sangat banyak, namun belum dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya adalah hasil samping dari pengolahan sagu,” ujarnya.

Musram Abadi menambahkan, “sagu merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Kota Kendari. Namun dalam proses pengolahannya menghasilkan limbah berupa ampas sagu. Kurangnya pengetahuan mitra tentang dampak pembuangan limbah ampas sagu yang tidak sesuai prosedur dan kurangnya pengetahuan mitra tentang pemanfaatan limbah ampas sagu mengakibatkan pencemaran lingkungan di kawasan sekitar perumahan masyarakat, padahal limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa ampas sagu yang diperoleh pada proses pengolahan tepung sagu, dimana pada proses pengolahan tepung sagu didapatkan tepung dan ampas sagu dengan perbandingan 1 : 6. dibiarkan menumpuk di lokasi pengolahan tepung sagu sehingga itu dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Ampas/ ampas sagu ini masih banyak mengandung unsur hara yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak unggas seperti itik. Yang tentunya melalui proses fermentasi terlebih dahulu. kata kepala lab. Agribisnis UHO FPt.

Di tempat yang sama, Tim Ahli Pemuliaan Ternak Prof. Dr. Ir. H. La Ode Nafiu, M.Si, IPU menyampaikan “salah satu kunci sukses usaha peternakan itik adalah benih yang berkualitas. Untuk dapat meningkatkan produksi telur dan pertumbuhan itik yang baik diprioritaskan melalui pemilihan bibit yang prospektif. Dalam pencarian calon benih, penangkar hanya berdasarkan penilaian penampilan luar, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pemilihan calon benih yang akan dipelihara. Dampak tersebut terlihat dari produktivitas ternak yang masih rendah meskipun telah dilakukan upaya perbaikan pakan dan perlakuan lainnya. Masalah ini muncul, kemungkinan karena kurangnya pengetahuan tentang teknik seleksi calon benih yang akan dikembangkan berdasarkan konsep pemuliaan ternak”.

Pembantu Dekan 1 FPt UHO menambahkan bahwa “penentuan benih sangat tergantung dari tujuan pemeliharaannya, jika pemeliharaan untuk tujuan produksi daging maka benih yang harus dipelihara adalah benih yang mampu menghasilkan produksi yang tinggi. pertambahan bobot badan, namun jika tujuan pemeliharaan adalah untuk produksi telur dan DOC, maka benih jantan dan induk yang harus dipilih adalah benih yang memiliki performa produksi telur yang baik. sehingga diperoleh jantan dan betina dengan kualitas genetik yang baik,” ujarnya.

Selain bimbingan teknis pengolahan pakan itik petelur fermentasi berbasis pakan lokal ampas sagu dan bimbingan teknis pemilihan bibit unggul, kegiatan ini juga memberikan bimbingan teknis penerapan teknologi mesin tetas dan strategi pemasaran produk itik berbasis Android. Kegiatan pemberdayaan tersebut melibatkan sejumlah dosen FPt UHO yang memiliki kompetensi ahli di bidangnya masing-masing seperti Musram Abadi Agribisnis Peternakan, S.Pt., M.Si selaku Ketua TIM, Dr. Ir La Ode Nafiu, M.Si , Bagian Nutrisi Pakan Ternak Dr. Deki Zulkarnain, S.Pt., M.Si, Bidang Sosial Ekonomi Peternakan, Surahmanto, S.Pt., M.Si, dan Bidang Produksi Peternakan, Asma Bio Kimestri , S.Pt., M.Si dan melibatkan Gerhana, Alim, Eka dan Nur Fitria sebagai mahasiswa Fakultas Peternakan UHO.

Melalui kegiatan PKM-I ini dicari solusi atau solusi untuk meningkatkan populasi dan produktivitas itik, dengan memperhatikan beberapa potensi yang ada, baik potensi letak geografis wilayah setempat, potensi peternakan itik maupun pemasaran/usahanya. potensi. Tim pelaksana berupaya untuk berkontribusi dalam pengenalan aplikasi teknologi tepat guna dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok peternak Mitra, di Desa Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Penyuluhan dan bimbingan teknis kepada petani dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat seperti tokoh masyarakat, pemuda dan aparat pemerintah kecamatan/desa. Kegiatan ini juga digunakan untuk mensosialisasikan program PKM-I sehingga terbangun komunikasi yang baik antara tim pengabdian, kelompok tani mitra, pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.

“Diharapkan melalui kegiatan PKM-I ini berdampak pada perubahan perilaku peternakan yang berorientasi agribisnis dengan meningkatkan manajemen pemeliharaan sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan pendapatan peternak di Era New Normal Covid- 19,” tutup Musram.

Sementara itu, Kepala Desa Punggolaka mengucapkan terima kasih kepada TIM PKM-I FPt UHO yang telah memilih kecamatan Punggolaka sebagai tempat pemberdayaan masyarakat, dengan adanya kegiatan seperti ini tentunya sangat bermanfaat bagi kita. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat lebih sering dilakukan sehingga pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam bidang peternakan bisa jauh lebih baik dan dapat meningkatkan produktivitasnya.

Sumber: Siaran Pers

Leave a Reply

Your email address will not be published.