REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menggelar konferensi Konferensi Internasional Ilmu dan Teknologi Kesehatan ke-3 (ICHST). Konferensi ini diselenggarakan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unisa Yogya selama dua hari mulai 4-5 Oktober 2022.
Ketua Panitia ICHST, Askuri mengatakan, kegiatan tersebut dirancang sebagai wadah para pakar dari berbagai disiplin ilmu. Utamanya, dalam rangka menyumbangkan keahlian dan pengalaman terkait transformasi teknologi dilihat dari dimensi kesehatan dan ilmu kedokteran.
Askuri mengatakan, ICHST kali ini diadakan dengan topik Transformasi Teknologi untuk Kehidupan yang Lebih Baik. Kegiatan ini, lanjutnya, juga merupakan bagian dari rangkaian kedua atau TKonferensi Internasional Aisyiyah ke-2 tentang Ilmu Kesehatan dan Kedokteran (A-HMS).
“Konferensi ini mencoba memfasilitasi dialektika ilmiah antara peneliti, dosen, dan orang-orang yang bertekad di dunia akademik untuk berbagi penemuan dan pengetahuan baru,” kata Askuri dalam membuka konferensi yang digelar secara online, Jumat (14/10/2022).
Saat ini dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus terjadi. Dikatakannya, dinamika tidak akan pernah berhenti, sehingga penemuan-penemuan teknologi baru akan terus bermunculan.
“Namun, dinamika iptek seringkali berbenturan dengan batas-batas etika dan moral sebagai masyarakat manusia,” ujarnya.
Askuri juga menyatakan bahwa perkembangan bioteknologi, teknologi digital, teknologi kesehatan, inovasi ekonomi dan kebijakan, juga terkadang menimbulkan perdebatan etika. Yakni perdebatan mengenai apakah teknologi baru yang ditemukan akan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, atau justru akan menjerumuskan manusia ke dalam masalah baru.
“Oleh karena itu, sains tidak boleh berada di atas menara gading, tetapi harus menyerap percakapan antar manusia dalam kehidupan sehari-hari, agar sains selalu menemukan konteksnya dalam kehidupan manusia,” kata Askuri.
Melalui konferensi ini diharapkan dapat memberikan dampak bagi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk dunia kesehatan. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada para pembicara yang turut andil dalam acara tersebut.
“Semoga acara ini memberikan dampak bagi dunia iptek kesehatan, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan iptek dalam sejarah umat manusia,” imbuhnya.
Konferensi ini dihadiri oleh sejumlah pembicara dari berbagai universitas di Indonesia dan dunia. Di penghujung acara, juga diumumkan presentasi terbaik dan doorprize.