Tekno  

Ini dia deretan derby panas tim sepak bola Indonesia

TEMPO.CO, Jakartasepak bola indonesia baru-baru ini mendapat perhatian dunia. Alih-alih prestasi, sepak bola Indonesia dikenal dunia karena Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang dan melukai puluhan lainnya. Derby sengit antar tim sepak bola yang berujung pada kerusuhan dan tewasnya suporter tampaknya bukan yang pertama kali terjadi.

Dilansir dari berbagai sumber, ada empat derby panas di perhelatan sepakbola Indonesia. Didukung oleh fan base yang besar dan militan, pertandingan sengit ini kerap diwarnai gesekan dan bentrokan. Berikut deretan derby panas tim sepak bola Indonesia yang rawan terjadi kerusuhan:

1. Derby Indonesia (Persib Bandung vs Persija Jakarta)

Bukan rahasia lagi, duel antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta dinobatkan sebagai derby terpanas bagi tim sepak bola Indonesia atau biasa dikenal dengan “Indonesian Superclasico”. Keduanya memiliki basis pendukung yang sangat besar dan tidak jarang terjadi gesekan yang menyebabkan kerusuhan. Demi menjaga keamanan, beberapa kali pertandingan mereka digelar jauh dari markas masing-masing.

Misalnya, pertandingan tahun 2016 diwarnai kericuhan di tribun penonton Stadion Manahan, Solo. Baru-baru ini, salah satu pendukung Persija ‘Jakmania’, Haringga Sirila, meninggal mengenaskan setelah dipukuli sejumlah Bobotoh, suporter Persib Bandung. PPemukulan itu terjadi jelang laga Persib vs Persija yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api tahun 2018 lalu.

2. Derby Mataram (PSIM Yogyakarta vs Persis Solo)

Pertandingan sepak bola antara PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo selalu diwarnai dengan tensi tinggi. Selain berada di lapangan selama 90 menit, hawa panas juga selalu hadir di luar lapangan. Tak jarang kedua suporter kedua tim ini saling adu mulut hingga terjadi huru hara.

Misalnya, pada kompetisi Liga 2 2019, kerusuhan penonton mewarnai pertandingan antara PSIM Yogyakarta saat menjamu Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Dilaporkan dari Di antara, Usai pertandingan berakhir dengan kemenangan 3-2 tim tamu, fans PSIM melampiaskan amarahnya. Situasi di dalam stadion begitu tegang sehingga polisi menembakkan gas air mata.

3. Derby Ibu Kota (Persija vs Persitara)

Laga berjuluk “Derby Jakarta” mempertemukan Persija Jakarta dengan Persitara Jakarta Utara. Derby panas ini disebut-sebut sebagai ajang pembuktian siapa tim sepak bola terhebat di ibu kota. Sehat Harimau itu dan Pejuang Pitung memiliki basis dukungan yang cukup besar dan bahkan militan.

Awal mula rivalitas kedua tim ibu kota itu disinyalir dimulai pada musim 2006 silam. Saat itu, Persitara tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah musim sebelumnya masuk empat besar kasta kedua. Namun, pada musim 2009-2010, Persitara mengalami krisis keuangan yang mengakibatkan kembalinya kasta. Terakhir kali Harimau Kemayoran dan Pejuang Pitung bertemu hampir 11 tahun yang lalu, yaitu Mei 2010.

4. Derby Jawa Timur (Arema vs Persebaya)

Tercatat 131 orang tewas dalam Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022. Tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menjadi daftar kelam sejarah kematian kedua sebagian besar penggemar sepak bola di dunia. Tewasnya ratusan korban diduga akibat gas air mata yang ditembakkan polisi.

Itu empat derby panas tim sepak bola Indonesia yang rawan kerusuhan. Namun, Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC, Aremania, itu membuat seluruh suporter sepak bola Indonesia bersatu dan untuk sementara menunda rivalitas. Mereka bilang tidak ada sepak bola seumur hidup.

HARI SETYAWAN

Baca juga: Laga Terakhir Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Profil Klub Derby Jawa Timur

Leave a Reply

Your email address will not be published.