Jakarta, CNBC Indonesia – Kegiatan investasi kini bukan merupakan hal baru di masyarakat. Semakin banyak orang menggunakan instrumen investasi untuk mencapai tujuan keuangan mereka. Ditambah lagi, dengan perkembangan teknologi dan informasi, berinvestasi kini semakin mudah.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat semakin meningkat. Tidak hanya itu, jumlah instrumen investasi juga semakin meningkat dan semakin beragam.
Selain saham, reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi di pasar modal yang diincar investor. Berdasarkan data KSEI hingga akhir September 2022, jumlah investor reksa dana telah mencapai 9.090.977.
Jumlah investor reksa dana dihitung berdasarkan jumlah Identifikasi Investor Tunggal (SID) yang tercatat di KSEI meningkat 32,9% pada tahun 2022 dibandingkan dengan angka pada akhir tahun 2021 sebesar 6.840.234. Peningkatan ini secara konsisten berlangsung sejak lima tahun terakhir.
Selain mudah, berinvestasi pada instrumen reksa dana juga memiliki banyak variasi yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan profil risiko masing-masing investor. Salah satu jenis reksa dana yang bisa menjadi pilihan adalah reksa dana indeks.
Reksa Dana Indeks dikelola untuk memperoleh hasil yang serupa dengan indeks yang dijadikan acuan, baik indeks obligasi maupun indeks saham. Dengan mengacu pada indeks, reksa dana indeks menawarkan investasi yang transparan dengan biaya yang kompetitif.
“Ada berbagai reksa dana indeks yang bisa dipilih, salah satunya adalah Investasi LST/Investasi Berkelanjutan. Dana Indeks Investasi LST/Investasi Berkelanjutan menjadi alternatif bagi investor untuk mendukung perusahaan yang memperhatikan kriteria lingkungan (lingkungan), sosial (sosial), dan pemerintahan (governance) yang akan berdampak positif bagi dunia,” jelas Direktur Utama PT Mandiri Pengelolaan Investasi Aliyahdin Saugi.
Prinsip ESG menjadi penting karena mengingat dunia menghadapi berbagai tantangan, prinsip ini berperan dalam mendukung keberlanjutan kehidupan manusia dan mendorong tingkat kemakmuran.
Dengan misi ini, PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) juga telah meluncurkan Mandiri FTSE Indonesia ESG Index pada Mei 2022. Produk ini merupakan Reksa Dana Indeks pertama di Indonesia yang menggunakan indeks referensi ESG FTSE Indonesia.
Mandiri FTSE Indonesia ESG Index berinvestasi pada sebagian besar saham perusahaan publik di Indonesia yang terdaftar di FTSE Indonesia ESG Index. Dimana perusahaan-perusahaan tersebut telah lulus proses ESG Rating dengan lebih dari 300 indikator yang diolah menggunakan metode sistematis oleh FTSE Russell.
Berinvestasi melalui Reksa Dana FTSE Indonesia ESG Index Mandiri Index tentunya menawarkan berbagai keuntungan. Pertama, reksa dana ini memberikan hasil investasi yang setara dengan FTSE Indonesia ESG Index yang berkinerja sangat baik dibandingkan indeks saham lainnya di Indonesia.
Keuntungan lainnya adalah memberikan akses bagi investor untuk berinvestasi dengan prinsip-prinsip LST. Dengan berinvestasi pada perusahaan yang mengutamakan kriteria ESG, investor secara tidak langsung berkontribusi dalam melestarikan bumi dan mendukung tata kelola perusahaan yang baik.
Terakhir, investasi yang transparan dengan biaya yang kompetitif. Karena Reksa Dana Indeks memiliki biaya pengelolaan yang kompetitif dan keterbukaan informasi yang transparan. Informasi indeks ESG FTSE Indonesia dapat diakses langsung melalui website FTSE.
Sedangkan untuk profil investor, Reksa Dana Mandiri Index FTSE Indonesia ESG sangat cocok bagi mereka yang memiliki horizon investasi jangka panjang dan memiliki profil risiko yang agresif.
Reksa dana ini bisa dibeli mulai dari Rp100.000. Pembelian dapat dilakukan langsung melalui Aplikasi Moinves dan 5 Agen Penjual Reksa Dana Mandiri Investasi yaitu Mandiri Sekuritas, Ajaib, Bibit, IPOT, dan Tanamduit.
Penafian:
Investasi Melalui Reksa Dana Mengandung Risiko. Calon Investor Wajib Membaca dan Memahami Prospektus Sebelum Berinvestasi Di Reksa Dana. PT Mandiri Manajemen Investasi adalah perusahaan manajer investasi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(iklan/iklan)