Tekno  

Jokowi jokowi perintahkan Kapolri agar visi Presisi tidak berbelit-belit

Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk menyederhanakan visi Precision agar tidak berbelit-belit dan dapat dipahami oleh seluruh jajaran kepolisian di lapangan.

“Visi Ketepatan Pak Kapolri, saya minta jangan dipersulit, tolong disederhanakan saja, agar di bawah ini mengerti apa yang harus dilakukan,” kata Presiden Jokowi dalam pengarahan kepada pejabat utama Mabes Polri, Polda Kapolri, dan Kapolri se-Indonesia, di Istana Negara, Jumat (14/14). /10), yang dimuat di Youtube Sekretariat Presiden, di Jakarta, Sabtu.

Menurut KBBI online, ruwet bisa diartikan sebagai urusan yang ruwet atau ruwet.

Visi Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sejak Januari 2021 diubah menjadi Presisi yang merupakan akronim dari predictiveness, responsibility, dan fair transparansi. Sebelum Precision, Polri mengusung jargon Promotor yang merupakan singkatan dari professional, modern and reliable.

Presiden Jokowi menginginkan Listyo sebagai pimpinan tertinggi di Mabes Polri menyederhanakan visi tersebut, sehingga implementasinya mudah dipahami oleh seluruh personel kepolisian di lapangan.

Jokowi menekankan jajaran Polri mengingat tugas pokok dan fungsinya sebagai pengayom, pengayom, dan pelayan masyarakat.

“Yang harus disederhanakan, itu yang selalu disampaikan Polri sebagai pengayom, pengayom, sebagai abdi masyarakat. Intinya ke sana, jelaskan presisi dengan cara yang sederhana, sehingga mudah bagi anggota di bawah untuk menangkapnya. ,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan bahwa visi Kapolri harus bisa diterjemahkan dengan baik oleh para kepala satuan kerja di daerahnya masing-masing.

Para pimpinan kepolisian di daerah, kata Jokowi, tidak perlu ragu dalam menjalankan kebijakan organisasi dan menerapkan standar operasional prosedur.

“Saya kira terkait dengan kebijakan organisasi jangan sampai terkesan kita insecure, sebagai pemimpin di daerah jangan grogi apalagi cari safety, percaya mengikuti prosedur, percaya mengikuti SOP. , percaya pada kepatuhan hukum, maka lakukanlah,” kata Jokowi lagi.

Presiden Jokowi pada Jumat (14/10) memanggil 559 anggota Polri yang merupakan petinggi Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolri di seluruh Indonesia.

Pemanggilan perwira tinggi dan menengah polisi ke Istana Negara dilakukan setelah belakangan muncul sejumlah kasus yang mengindikasikan dugaan pelanggaran dan ketidakprofesionalan polisi.

Sejumlah kasus tersebut dinilai telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Sejumlah kasus tersebut, di antaranya pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang didalangi oleh Kabag Propam Polri saat itu, Irjen Pol Ferdy Sambo, dan tragedi pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang. , Jawa Timur, yang mengakibatkan peristiwa memilukan dengan 132 korban jiwa. .

Polisi telah menetapkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan, tiga di antaranya adalah personel polisi.

Berita ini juga telah disiarkan di Antaranews.com dengan judul: Jokowi perintahkan Kapolri agar visi Presisi tidak berbelit-belit

Leave a Reply

Your email address will not be published.