Merdeka.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/10). Pertemuan kedua berlangsung pada pukul 12.00 WIB secara tertutup.
Gianni tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 11.50 dengan mengenakan jas biru. Ia sempat tersenyum bersama wartawan yang meliput.
Gianni kemudian masuk ke Istana dan berjabat tangan dengan Presiden Jokowi. Keduanya tersenyum sambil mengobrol sebentar. Selanjutnya, Jokowi mempersilakan Gianni masuk ke ruangan dan duduk bersama kepala negara.
Hingga kini, pertemuan keduanya masih berlangsung tertutup. Nantinya, Jokowi dan Gianni akan memberikan pernyataan bersama hasil pertemuan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah bersama Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. Ini salah satu poin dalam surat FIFA yang diterima Jokowi sebagai tindak lanjut percakapan teleponnya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, Senin (3/10) lalu.
“FIFA bersama pemerintah akan membentuk tim transformasi untuk sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses ini,” kata Jokowi dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/10).
Selain itu, surat tersebut juga menyatakan bahwa sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA terkait tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan.
“Berdasarkan surat itu alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak ada sanksi dari FIFA,” tambah Jokowi
Jokowi mengatakan Presiden FIFA, Gianni Infantino, juga akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. “Nanti Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” katanya.
Lebih lanjut, Kepala Negara menjelaskan langkah kerja sama antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia. Berikut lima langkahnya:
(1) membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion di Indonesia
(2) merumuskan standar protokol dan prosedur keamanan yang dilakukan oleh para pihak POLISI berdasarkan standar keamanan internasional
(3) melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub sepak bola di Indonesia termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama
(4) menyusun jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi risiko yang ada
(5) menghadirkan bantuan dari para ahli di bidangnya.
[rhm]