
BACAMALANG.COM – Suasana duka masih menyelimuti rumah duka mendiang Angger Aditya Permana, mahasiswa Program Studi Kehutanan UMM angkatan 2021, warga Jalan Bareng Raya, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Mulai dari keluarga, teman, dan masyarakat sekitar masih tampak datang untuk menyampaikan belasungkawa di rumah duka. Angger sendiri merupakan salah satu dari ratusan korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Hari Sunarko (55), orang tua Angger mengatakan, sejak kecil keduanya sudah menyukai permainan sepak bola. Karena kecintaannya pada hobi sepak bola, Angger pun masuk Akademi Sepak Bola Arema selama tiga tahun.
“Anak saya masuk akademi Arema sejak duduk di bangku kelas 1 SMP sampai mau lulus. Ini anak saya, yang berposisi sebagai penjaga gawang. Ini adalah foto dirinya di Akademi Arema dalam perjalanan wisata ke Lamongan pada 20 November 2016,” ujarnya sambil menunjukkan foto kenangan.
Namun, dia mengaku telah menerima kepergian putranya sebagai takdir dan tidak menyalahkan pihak manapun.
“Saya sudah ikhlas atas kepergian anak kami Pak, saya juga tidak menyalahkan siapapun atas kejadian ini, sudah menjadi takdir anak kami, Insya Allah kami sekeluarga ikhlas,” kata Hari Sunarko.
Ia pun berharap dan mendukung Polri, untuk bisa mengusut tuntas kejadian tersebut.
“Mudah-mudahan ini kejadian terakhir dan tidak ada lagi korban sepak bola,” kata orang tua korban.
Kapolres Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, SIK, M.Si saat berkunjung ke rumah duka juga menyampaikan rasa duka dan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum Angger Aditya Permana.
“Kami keluarga besar Polres Malang Kota menyampaikan turut berduka cita dan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara kami Angger, serta saudara-saudara kami Aremania dan Aremanita yang menjadi korban peristiwa di Stadion Kanjuruhan,” ujar Kombes Buher. , nama panggilannya.
Menurut dia, Polri berkomitmen penuh mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan itu.
“Ya, seperti yang telah disampaikan Kapolri, dengan beberapa orang ditetapkan sebagai tersangka,” tambah Kapolres Kota Malang.
Diakhir kunjungannya ke rumah duka, Kapolres Kota Malang juga berpesan, untuk bersama-sama menjaga kondusifitas Kota Malang.
“Kami berempati kepada seluruh korban, semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini di kemudian hari. Tragedi ini membuat hubungan kita semakin erat. Mari bergandengan tangan membangun kembali Kota Malang,” pungkas Kombes Pol Buher. (Eko)
