Program ini bertujuan untuk memperkuat penguasaan teknologi bagi penerima beasiswa
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran beasiswa nongelar bagi guru agama dan pengawas pendidikan agama. Kesempatan mendapatkan beasiswa ini juga diberikan kepada para pengembang teknologi pembelajaran dan pegawai Kementerian Agama.
“Untuk gelombang pertama, kami telah menyiapkan kuota 1.000 beasiswa nongelar untuk tahun 2022. Ini merupakan bagian dari program Beasiswa Indonesia Bangkit,” kata Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie, dalam keterangan yang diperoleh Republika, Kamis (13 /10).
Menurut Anna, Program Non Gelar ini mengusung tema ‘Meningkatkan Kompetensi Digital Guru dan Tenaga Kependidikan’. Program ini bertujuan untuk memperkuat penguasaan teknologi bagi penerima beasiswa untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran modern.
Setidaknya ada dua indikator hasil belajar yang diharapkan dari program ini. Pertama, peserta program memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan untuk memanfaatkan kerangka TPACK (Teknologi, Pedagogi, dan Pengetahuan Konten) untuk merancang dan mengembangkan model pembelajaran modern abad 21.
Indikator kedua, peserta program memiliki kompetensi keterampilan literasi teknologi dan sertifikasi penguasaan teknologi pendidikan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran modern abad 21.
Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Amrullah menambahkan, program perkuliahan ini akan berlangsung selama 12 minggu atau tiga bulan. Biaya pendidikan dan sertifikasi L1 dan L2 ditanggung oleh Program Beasiswa Indonesia Naik Kementerian Agama.
“Setiap bulan, peserta program akan mendapatkan beasiswa berupa biaya hidup sebesar Rp 1.400.000 dan bantuan biaya paket data sebesar Rp 150 ribu,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa ada evaluasi peserta yang dilakukan setiap akhir bulan, untuk melihat tingkat aktivitas dan pencapaiannya. Jika tidak memenuhi minimal 70 persen, beasiswa akan dihentikan dan sanksi administratif diberikan.
Lebih lanjut dikatakannya, program beasiswa Non Gelar ini dilaksanakan bekerjasama dengan Universitas Pradita (https://pradita.ac.id). Mekanismenya melalui pembelajaran mandiri dan online.
Kurikulum terdiri dari:
1. Pelatihan Digital dan Pola Pikir Pertumbuhan dan Keterampilan Lunak Pendidikan Digital (4 minggu),
2. Moderasi Keagamaan (1 minggu),
3. Pelatihan Dasar Google Workspace untuk Pendidikan dan Kerangka TPACK (2 minggu)
4. Pelatihan Lanjutan Google Workspace untuk Pendidikan (1 minggu)
5. Workshop Perancangan Bahan Ajar Digital (1 minggu)
6. Pengayaan Bahan Ajar Menggunakan Inovasi Kreatif Digital (1 minggu)
7. Persiapan dan Latihan Sertifikasi Google Pendidik L1 (1 minggu)
8. Persiapan dan Latihan Sertifikasi Google Pendidik L2 (1 minggu)
Amrullah mengatakan, pendaftaran beasiswa dibuka secara online, mulai 10-21 Oktober 2022. Bagi yang berminat bisa mengakses link https://pendaftaran-beasiswa.kemenag.go.id/login.
“Seleksi administrasi dan penilaian akan dilakukan pada 22-24 Oktober 2022 dan hasilnya akan diumumkan pada 25 Oktober 2022. Program perkuliahan akan berlangsung mulai 7 November 2022 – 28 Januari 2023,” kata Amrullah.