Tekno  

Kemendag Sejajarkan Kebijakan Perdagangan dengan Pembangunan Ekonomi Hijau

Bisnis.com, JAKARTA – Upaya Kementerian Perdagangan untuk menyelaraskan kebijakan perdagangan dengan target pembangunan ekonomi hijau sangat penting bagi perdagangan ke depan. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada turbulensi yang kuat di sektor perdagangan dalam proses transisi hijau Indonesia.

“Peran Kemendag untuk transisi hijau Indonesia ke depan sangat penting. Kebijakan Kemendag harus dapat memfasilitasi kegiatan ekspor dan impor yang mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi hijau,” kata Kepala Dinas Perdagangan Badan Kebijakan (BKPerdag) Kasan dalam ceramah bertajuk ‘Peran Kebijakan Perdagangan dalam Transisi Hijau Indonesia.

Kasan menambahkan, peran Kemendag adalah memastikan pelaku usaha dan konsumen Indonesia memiliki akses terhadap barang, jasa, dan teknologi ramah lingkungan dengan harga bersaing. Kementerian Perdagangan juga harus menggulirkan kebijakan perdagangan yang mampu mendorong peningkatan perdagangan produk ramah lingkungan di dalam dan luar negeri.

Kasan mengatakan, bagi Indonesia, melakukan transformasi ekonomi dalam merespon kebijakan terkait target penurunan emisi karbon bukanlah hal yang mudah dan tidak otomatis. Indonesia membutuhkan sumber daya ekonomi yang besar secara kuantitas maupun sumber daya yang berkualitas, antara lain penguasaan teknologi, ketersediaan finansial, dan sumber daya manusia.

Pada kesempatan yang sama, Lead Economist World Bank Indonesia dan Timur Leste Habib Rab mengungkapkan bahwa kebijakan perdagangan penting untuk transisi hijau Indonesia.

“Analisis Bank Dunia menunjukkan bahwa reformasi perdagangan dapat meningkatkan akses Indonesia terhadap barang dan teknologi penting yang ramah lingkungan. Meningkatnya permintaan global akan barang-barang ramah lingkungan juga memberikan peluang bagi Indonesia untuk melakukan diversifikasi ke industri dan teknologi hijau,” jelas Habib.

Sementara itu, Senior Economist Macroeconomics, Trade and Investment Bank Dunia Indonesia dan Timor Leste Csilla Lakatos menjelaskan, berdasarkan data perdagangan di tingkat perusahaan, jumlah perusahaan yang terlibat dalam kegiatan perdagangan barang hijau terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama dalam kegiatan impor. . Menurut dia, pembenahan non-tariff measures (NTM) seperti persetujuan impor, kepatuhan terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI), dan persyaratan label dapat meningkatkan perdagangan barang hijau.


Cek berita dan artikel lainnya di berita Google

Tonton video pilihan di bawah ini:


Konten Premium

Leave a Reply

Your email address will not be published.