Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan, pemerintah tidak bisa mencampuri tekanan publik yang meminta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur karena Tragedi Kanjuruhan.
“PSSI di bawah naungan FIFA World Football Association punya aturannya sendiri sehingga pemerintah tidak bisa campur tangan dan campur tangan. Kami sudah punya pengalaman diberi sanksi oleh FIFA. Saya tidak mau itu terjadi lagi,” kata Zainudin Amali, seperti diberitakan oleh Antara, Minggu (Minggu). 10/9/2022).
Menurut Zainudin, pemerintah memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, termasuk meminta Ketua Umum PSSI mundur dari jabatannya saat ini.
“Saya akan sampaikan itu, tapi itu semua kembali ke PSSI bagaimana menyikapinya,” ujarnya.
Baca juga:Bukayo Saka Dua Gol, Arsenal Kalahkan Liverpool 3-2 dalam Laga Sengit di Emirates
Menteri Pemuda dan Olahraga juga menyampaikan bahwa pemerintah akan bertindak sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 agar percepatan pembangunan sepak bola nasional dapat dilakukan dengan cepat dan mencapai hasil yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia.
Terkait kelanjutan kompetisi yang saat ini dihentikan sementara pasca tragedi Kanjuruhan, Menteri Pemuda dan Olahraga menyatakan bahwa Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) sedang berupaya menyelesaikan masalah ini dalam waktu satu bulan.
“Presiden menginstruksikan saya untuk mengevaluasi sepenuhnya,” kata Zainudin.
Beberapa hari lalu, Menpora berkumpul dan mengundang para pemangku kepentingan sepakbola nasional, yakni PSSI, klub, berbagai kalangan suporter, kemudian kepolisian, Kemendagri, Kemenkes dan instansi terkait lainnya.
Pertemuan tersebut membahas, mendalami dan mengevaluasi secara menyeluruh sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Baca juga:Timnas U-17 Indonesia Remake Malaysia 1-5, Bima Sakti: Ini Tanggung Jawab Pelatih
“Presiden memberikan waktu satu bulan untuk menyelesaikan pencarian fakta tragedi Kanjuruhan, namun Ketua TGIPF Mahfud MD meminta kami untuk menyelesaikannya sebelum batas waktu yang ditentukan,” katanya.
Terkait pembentukan tim transformasi yang digagas FIFA dan pemerintah Indonesia terkait tragedi Kanjuruhan, Menteri Pemuda dan Olahraga menyatakan masih menunggu instruksi dari Presiden.
“FIFA sudah menyurati Presiden. Jadi kita dalam posisi menunggu,” kata Menpora Zainudin.
(Di antara)