Tekno  

Kisah karir ayah Erling Haaland berakhir tragis karena kebrutalan Roy Keane

TEMPO.CO, JakartaNama Erling Haaland kini ramai diperbincangkan penggemar sepak bola di seluruh dunia berkat permainan apiknya bersama Manchester City. Siapa sangka, striker tajam kelahiran 21 Juli 2000 ini merupakan putra dari mantan pesepakbola era 1994-2001, Alfie Haaland. Sayangnya, karir ayahnya berakhir tragis karena kebrutalan salah satu bek Manchester United saat itu.

Meluncurkan celana olahraga, Alfie Haaland lahir pada 23 November 1972 di Stavanger, Norwegia. Karir sepakbola Alfie dimulai pada 1979 sebagai bek kanan dan gelandang untuk Bryne Fotballklubb. Kemudian mendapatkan promosi ke tim senior klub pada tahun 1989 dan menghabiskan empat tahun sebelum pindah ke Nottingham Forest. Dia membuat 75 penampilan untuk Nottingham dan mencetak tujuh gol.

Selain Nottingham, Alfie bergabung dengan Leed United pada 1997 dan mencetak delapan gol dalam 74 pertandingan di semua kompetisi. Berkat permainan apiknya, ia dilirik oleh raksasa Inggris, Manchester City, pada 2000. Bersama Citizens, ayah Erling Haaland itu berhasil mencatatkan 38 penampilan dan mencetak tiga gol.

Tekel keras Roy Keane ke Alfie Haaland

Saat masih berseragam Leed United, dalam salah satu pertandingan melawan Manchester United pada 27 September 1997, Alfie secara tidak sengaja melukai bek Setan Merah Roy Keane. Ayah Erling Haaland sangat marah karena dia mengira Keane memalsukan cederanya untuk menghabiskan sisa pertandingan. Namun, faktanya ligamen lutut bek Manchester United itu justru cedera Bitbol.

Setelah melalui program pemulihan, Keane pulih dan kembali bermain dengan normal. Pada 21 April 2001, saat Alfie berseragam Manchester City, ia mengalami cedera lutut parah akibat tekel keras Keane. Tindakan tidak sportif ini disebut sebagai balas dendam Roy Keane terhadap Alfie Haaland yang telah melukainya sebelumnya.

“Saya sudah menunggu momen ini sejak lama. Saya memukulnya dengan keras, meskipun bolanya jauh. Rasakan ini dan jangan pernah melihat saya dengan ejekan palsu tentang cedera saya seperti sebelumnya,” kata Keane kepada Alfie. setelah menerima kartu merah dari wasit seperti dikutip dalam otobiografi Keane.

Setelah pertandingan, Keane didenda 5.000 euro dan diberi larangan tiga pertandingan. Di sisi lain, Alfie harus menjalani operasi rutin untuk pulih dari cedera lutut yang dideritanya. Insiden tersebut menandai berakhirnya tragis karir sepak bola ayah Erling Haaland, Alfie Haaland. Dia pensiun pada Juli 2003 setelah gagal pulih sepenuhnya dari cederanya.

Namun, dalam wawancara dengan BBC Radio 5 pada 2014, Alfie menegaskan dirinya tidak menyalahkan Roy Keane karena mengakhiri kariernya. Namun, dia tidak menerima kata-kata bek Manchester United dalam otobiografinya. “Saya tidak menyalahkannya. Yang saya khawatirkan adalah dia mengatakan di buku pertamanya bahwa dia ingin balas dendam,” kata Alfie.

HARI SETYAWAN

Baca juga: Pep Guardiola Sebut Gol Erling Haaland Mirip dengan Gol Johan Cruyff dan Zlatan Ibrahimovic

Leave a Reply

Your email address will not be published.