POJOKSSATU.ID, MALANG – Rusdi (17), Aremania yang merupakan warga Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, mengalami kisah sedih. Sejak tragedi Kanjuruhan Malang, Sabtu (10/1/2022) lalu, menginap di Stadion Kanjuruhan ‘menemani’ tiga temannya yang sudah meninggal.
Rusdi dan ketiga temannya, satu perempuan dan dua laki-laki, datang ke Kanjuruhan untuk menyaksikan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Namun, kerusuhan usai pekan ke-11 pertandingan Liga 1 2022/23 merenggut nyawa tiga temannya.
Rusdi Aremania Probolinggo terpukul dengan kepergian ketiga sahabatnya. Sampai-sampai ia memilih tinggal di Kanjuruhan selama 11 hari atau hingga Rabu (12/10).
Dikutip Pojoksatu.id dari Berita Jatim, Rabu (12/10), sejak tragedi Kanjuruhan Malang, Rusdi berada di stadion Kanjuruhan dalam keadaan linglung.
BACA JUGA: Delapan orang tertimbun longsor di Bogor, empat selamat, sisanya masih dalam pencarian
Rusdi sering jalan-jalan di sekitar stadion. Pindah dari satu tempat ke tempat lain. Duduk. Termenung dan berbaring di sudut gedung stadion. Mata Rusdi kosong.
Dalam video yang beredar di media sosial, Rusdi tampak menyanyikan lagu Aremania sendirian.
Kemudian beberapa orang lain bergabung dan bernyanyi bersama dalam suasana sedih.
Menurut Bu Tin (59), seorang penjual kopi di kawasan Stadion Kanjuruhan, korban menonton bola bersama 3 temannya.
“Saya korban, katanya datang ke stadion bersama tiga temannya. Nah, ketiga temannya meninggal. 1 perempuan, 2 laki-laki. Dia ditinggal sendiri,” kata Tin dalam utas yang diunggah ke akun twitter AremaIDN.
BACA JUGA: Prediksi dan Pertukaran Taruhan Bola Malam Ini: Matchday 4 Grup A hingga D Liga Champions
“Kalau mau pipis ke sini. Saya minta, pulang Nak, tiga temanmu sudah pergi. Tapi jawabannya dia tidak mau pulang, dia masih merasa bersama teman-temannya dan menunggu. untuk temannya yang meninggal,” kata Bu Tin.
“Saya menyuruhnya pulang, tapi dia bersikeras menunggu temannya. Kalau saya minum kopi di sini juga tidak mau gratis. Alasannya ketika dia pulang dia takut pada saudaranya. Dia yatim piatu juga, maafkan aku ya kak,” kata Bu Tin menahan air mata.
Selama 11 hari di stadion, Rusdi selalu ada. Berjalan dengan tatapan kosong. Terkadang Rusdi tidur di depan pintu utama stadion. Dan patung kepala singa itu tangguh.
Tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan berusaha membujuk Rusdi yang diduga mengalami trauma dan depresi pascatragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
BACA JUGA: Tegaskan CCTV Rizky Billar Lempar Bola Biliar Asli, Polisi Sebut Lesti Serahkan Videonya Sebagai Bukti Dukung Laporan
Pasalnya, Rusdi Aremania takut pulang karena tiga temannya tewas akibat kerusuhan yang menewaskan 132 orang itu.
Psikolog RS Kanjuruhan, Hardiono mengatakan, Rusdi diduga mengalami gangguan jiwa pasca kerusuhan Stadion Kanjuruhan, dan saat ini tim RSUD Kanjuruhan berusaha mendekatinya untuk menanyainya lebih dalam.
“Satu-satunya cara untuk mendekatinya adalah dengan menggunakan pendekatan Aremania. Karena selain itu dia selalu menolak,” jelasnya.
Sementara itu, Kasubdit Monef dan Pelayanan Medik RS Kanjuruhan Lukito Condro mengatakan Rusdi saat ini sedang dicari oleh Dinas Kesehatan Probolinggo.
“Rusdi sedang dicari Dinkes Probolinggo, dan Dinkes Probolinggo sudah berkoordinasi dengan kami sejak Selasa (10/11/2022) kemarin,” ujarnya.
Menurut Lukito, penanganan Rusdi membutuhkan proses, dan koordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa Lawang diperlukan untuk memeriksa kondisi mentalnya.
“Petugas Rumah Sakit Jiwa Lawang saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk meminta persetujuan pemeriksaan kejiwaan. Setelah mendapat persetujuan, kami akan evakuasi ke Rumah Sakit Jiwa Lawang,” pungkasnya. (tengah/sudut satu)