Guru dapat menggunakan media untuk membuat konten pembelajaran yang menarik
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar bimbingan teknis untuk meningkatkan kompetensi guru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dalam kegiatan ini juga digelar Kelas Literasi Digital untuk meningkatkan kompetensi guru teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di bidang digital guna mendukung layanan pendidikan di area 3T.
Pada kelas Literasi Digital untuk guru TIK, kelas diisi oleh Mira Sahid selaku Wakil Ketua Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Beliau menyampaikan tentang empat pilar literasi digital dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Selain menyampaikan materi, Mira Sahid juga memberikan tips aman di media digital.
Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 73,7 persen per Februari 2022. bekerja dari rumah (WFH) dan aktivitas online lainnya selama pandemi.
Tingginya angka tersebut memicu berbagai efek samping, baik positif maupun negatif. Salah satunya adalah munculnya konten hoax yang perlu diwaspadai oleh setiap pengguna media sosial.
“Kita semua bisa menjadi agen perubahan menanggapi banyaknya konten negatif yang beredar. Itu bisa dilakukan mulai dari lingkaran terkecil kita, seperti keluarga, sekolah, hingga masyarakat di sekitar kita,” kata Mira dalam siaran persnya, Rabu (12/10/2022).
Dalam konteks Budaya Digital, Mira menjelaskan relevansi pilar tersebut dengan nilai-nilai Pancasila. Setiap sila memiliki keterkaitan tersendiri dengan nilai-nilai literasi digital, seperti nilai kasih sayang, kesetaraan, kerukunan, demokrasi, dan gotong royong.
Setiap pengguna media sosial memiliki kedudukan dan porsi yang sama untuk menyampaikan pendapat di ruang digital, namun harus selalu memperhatikan batasan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan digital. “Memahami etika digital merupakan kewajiban dan kebutuhan warga negara untuk memiliki arsip digital yang baik,” jelas Mira.
Mira juga menyampaikan materi tentang pembuat konten. Semua orang yang dia panggil bisa menjadi pembuat konten, yang juga berarti menjadi komunikator yang hebat. Untuk menjadi pembuat konten, Harus memiliki kemampuan komunikasi. Bukan berarti hanya melalui kemampuan berbicara di depan umum, tapi bisa melalui tulisan dan visual.
“Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum membuat konten adalah menempatkan diri Anda dalam penonton, Bapak-bapak juga bisa memanfaatkan media sosial mereka untuk membuat konten pembelajaran yang menarik,” kata Mira.
Selain menjelaskan materi kepada guru, Mira Sahid juga memberikan tips membuat bercerita dengan konsep Attention, Interest, Desire, and Action (AIDA) dalam kebutuhan membuat konten yang baik dan menarik.