SuaraMalang.id – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah akan memaksimalkan layanan trauma healing bagi korban dan keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
“Insya Allah kami akan memberikan pelayanan yang maksimal agar dampak negatif tragedi Kanjuruhan dapat ditekan semaksimal mungkin. Kami akan cek semua perkembangan pelayanan trauma healing,” ujarnya seperti dikutip dari Di antaraSenin (10/10/2022).
Menurut dia, berdasarkan data jumlah korban meninggal dunia sebanyak 130 orang dan sebanyak 70 orang diantaranya adalah anak-anak berusia 11-20 tahun, kemudian satu orang berusia 4 tahun.
“Korban yang meninggal masih muda, pasti sangat memukul orang tuanya, jadi harus ada trauma healing dan tidak hanya yang menonton, tetapi juga keluarga akan didampingi oleh tim trauma healing,” ujarnya.
Baca juga:Mengungkapkan! Ada Pemanfaatan Gas Air Mata Kedaluwarsa dalam Tragedi Kanjuruhan
Dikatakannya, tim trauma healing telah disediakan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial dan perguruan tinggi, sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan prima kepada korban dan keluarganya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, jika ada keluarga yang terdampak secara ekonomi, misalnya korban yang meninggal merupakan tulang punggung perekonomian keluarga, maka pemerintah akan memberikan bantuan sosial dengan skema Program Keluarga Harapan (PKH) dan juga dana desa untuk meringankan beban keluarga korban.
Menteri Muhadjir didampingi Walikota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengunjungi rumah korban tragedi Stadion Kanjuruhan Kota Probolinggo, Yanuar Dwi Bramastyo untuk menyampaikan belasungkawa di Kota Probolinggo, Minggu (9/10/2022).
Ia berharap kejadian ini tidak terulang lagi karena sangat menyakitkan dan menyedihkan, bahkan terlalu mahal jika sepak bola harus dikorbankan dengan begitu banyak nyawa.
“Untuk itu, saya menghimbau kepada seluruh pendukung untuk berhati-hati, walaupun ini musibah yang berat, jika sudah ditentukan oleh Tuhan tidak bisa dihindari, namun semua pihak harus bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut,” ujarnya.
Baca juga:Menakjubkan! Temuan Komnas HAM Tragedi Kanjuruhan Kondisi Jenazah Korban dan Rumor Kedaluwarsa Gas Air Mata
Menurutnya, banyak hal yang harus diperhatikan dalam kejadian ini, selain pengelola lapangan juga harus memiliki perhitungan yang pasti dan jelas, seperti kapasitas arena dan waktu pelaksanaan.
Sementara itu, almarhum ayah Yanuar, Serda Joko menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menko PMK bersama Walikota Probolinggo ke rumah duka.
“Terima kasih atas perhatian Menteri PMK atas bencana tersebut. Semoga menjadi yang terakhir untuk tragedi kemanusiaan. Semoga kedatangan Anda juga menguatkan kami, para orang tua para korban,” ujarnya.