Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi /
Merah : Israr Itah
Kalidou Koulibaly dari Senegal merayakan gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola grup A Piala Dunia antara Ekuador dan Senegal, di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Selasa, 29 November 2022.
Koulibaly mencetak gol kemenangan Senegal melawan Ekuador.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Emosi langsung pecah setelah Senegal memastikan lolos ke fase knockout Piala Dunia. Ini terjadi tepat dua tahun setelah kematian gelandang bertahan Papa Bouba Diop, pemain yang memulai perjalanannya pada tahun 2002 ke perempat final.
Kalidou Koulibaly mengenakan ban lengan khusus dengan nomor 19 Diop. Para pemain Senegal memegang spanduk dengan potret sang gelandang, yang meninggal dalam usia 42 tahun setelah Koulibaly mencetak gol pada menit ke-70. Gol tersebut memastikan kemenangan 2-1 Senegal atas Ekuador dan mengantarkan mereka ke babak 16 besar. Gol tersebut juga menjadikan Koulibaly sebagai man of the match di laga ini.
Bek Chelsea ini mendedikasikan semuanya untuk Diop, yang mencetak gol saat Senegal menang 1-0 melawan juara bertahan Prancis di Piala Dunia 2002. Adalah Diop yang juga mencetak dua gol saat Senegal bermain imbang 3-3 dengan Uruguay di pertandingan grup terakhir mereka.
“Kemenangan ini dan trofi (man-of-the-match) ini untuk keluarga Papa Bouba Diop, ini hari yang sangat istimewa,” kata Koulibaly dengan emosional dalam konferensi pers, Rabu (30/11/2022), di mana dia menelepon ini sebagai salah satu pertandingan terpenting dalam karirnya.
“Kami ingin mengenang pemain hebat itu. Dia adalah legenda sepak bola Senegal, dia membuat saya bermimpi, dia membuat kita semua bermimpi jadi kita tidak bisa mengacaukan peringatan kematiannya,” katanya.
Koulibaly, yang menghabiskan delapan musim di Napoli sebelum bergabung dengan Chelsea musim ini, juga mengirimkan pikiran dan doanya kepada masyarakat Napoli, rumah keduanya, yang terkena dampak tanah longsor di Pulau Ischia.
Di sisi lain, Senegal tampil tanpa andalannya, Sadio Mane, yang dipastikan absen dari turnamen sebelum Piala Dunia dimulai karena cedera fibula. Tapi penyerang Bayern Munich itu ada di benak rekan satu timnya.
“Kami juga bermain untuk Sadio, dia adalah bintang kami, saudara kami, kami adalah keluarga,” kata Koulibaly di hadapan pelatih Aliou Cisse yang juga menunjuk mantan pelatih Bruno Metsu, yang membawa mereka ke perempat final pada 2002, dan meninggal pada 2013.
“Saya tidak melupakan semua orang yang membantu kami berada di sini hari ini,” katanya.
piala dunia qatar 2022
piala dunia qatar
piala dunia 2022
Piala Dunia
senegal
Ekuador
Ekuador vs Senegal
bintang aksi
bintang pertandingan
kalidou koulibaly