Tekno  

Literasi Digital Nasional, Media Sosial Bantu Siswa Menyelesaikan Tugas Sekolah Lebih Mudah

Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kemajuan teknologi digital dapat dimanfaatkan secara positif, termasuk untuk mendukung kegiatan belajar mengajar bagi siswa sekolah.

Hal tersebut disampaikan oleh content creator dan key opinion leader Dinda Fitriani Yasmin yang menjadi narasumber dalam kegiatan literasi digital nasional yang digelar secara online dan offline di Gedung Grand Atyasa Palembang, Sumatera Selatan, dengan tema “Teknologi untuk Mendukung Pengajaran dan Proses pembelajaran.”

Program literasi digital nasional ini digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreativitas bagi guru dan siswa di kota Palembang, Sumatera Selatan.

Kegiatan online dan offline ini berlangsung pada Sabtu, 1 Oktober 2022, diikuti oleh 351 peserta via online dan 500 peserta offline.

Dalam kesempatan itu, Dinda Fitriani Yasmin mengungkapkan jika siswa mengalami kesulitan belajar, bisa diperkenalkan media digital untuk mempermudah tugas sekolah.

“Mempermudah tugas mereka, agar mereka juga tahu bahwa di media sosial kita tidak hanya bisa membuat konten negatif tapi juga bisa membuat konten positif. Misalnya kita bisa membuat tugas di media sosial seperti di tiktok dan lain-lain,” ujarnya, dikutip Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Penggunaan Teknologi Virtual Reality Semakin Meluas, SIS Group Memanfaatkannya untuk Belajar Mahasiswa di Jakarta

Selain Dinda, ada lima nara sumber lain yang memberikan materi terkait Etika Digital, Keterampilan Digital, dan Budaya Digital.

Mereka adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, H Ahmad Zulinto, Kepala Seksi Pengembangan Aplikasi dan Integrasi Sistem Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang, Bachtari Alam Hidayat, M Mikail Karimov dari Pandu Digital Indonesia, Rahma Santhi Zinaida yang merupakan dosen di Universitas Bina Darma Pembina Aspikom Sumatera Selatan, dan Juju Onyols.

Dalam paparannya, Ahmad Zulianto menyampaikan ada kompetensi yang harus dimiliki dalam berkomunikasi di dunia digital, yaitu kompetensi menyeleksi dan memverifikasi.

Baca juga: Evaluasi PJJ, Kemendikbud Sebut Ada Penurunan Hasil Belajar Siswa

“Kompetensi dalam menyeleksi dan menganalisis informasi digital dalam pemilihan berita hoax, bagaimana membentengi diri dari informasi negatif, kompetensi dalam mengkonsumsi dan berbagi berita, serta kompetensi dalam memverifikasi dan berkolaborasi di media digital,” ujar Ahmad Zulianto.

Hal senada juga disampaikan oleh pembicara lainnya, Rahma Santhi Zunaida yang mengatakan bahwa pembelajaran online juga harus memastikan apakah siswa memperhatikan atau tidak terhadap pembelajaran tersebut.

Dia menekankan bahwa siswa juga harus diajarkan etika dan bahasa yang baik.

Baca juga: Lomba Cerdas Bisa Merangsang Semangat Belajar Siswa di Tengah Pandemi Covid-19

“Sebagai orang tua, kita juga harus mengajari anak-anak kita untuk belajar digital dengan baik. Ajak juga mahasiswa menjadi agen penangkal konten negatif,” kata Rahma.

Dalam kegiatan ini, ia juga tampil sebagai keynote speaker Walikota Palembang, Harnojoyo. Ada juga penampilan dari Fandy Kerispatih, Standup Comedy oleh Fadhlan Ciboy, dan hiburan dari Seven Knight Band.

Pada sesi terakhir webinar, peserta berkesempatan untuk mengajukan sejumlah pertanyaan dan dijawab langsung oleh narasumber.

Seluruh rangkaian webinar dipandu oleh moderator Thia Nistilia dan Nur Wulan Puspanegara serta Altiara Putri selaku Master of Ceremony. (*/)

Leave a Reply

Your email address will not be published.