Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) baru saja menorehkan prestasi di ajang internasional yang digelar di Utah, Amerika Serikat. Melalui desain bangunan anti gempa yang disebut Menara Gatot.
Gatot Tower adalah sebuah desain bangunan yang namanya terinspirasi dari tokoh pewayangan Gatot Kaca. Sesuai dengan harapannya, Gatot Tower digadang-gadang akan menjadi bangunan tinggi yang kuat dan tahan terhadap guncangan gempa.
Dikutip dari laman resmi UI (18/10/2022) tim yang mendesain Gatot Tower berjumlah 11 orang mahasiswa Fakultas Teknik UI. Hasil desain Gatot Tower berhasil masuk 10 besar dan meraih poster terbaik pada EERI Seismic Design Competition yang diadakan di Salt Lake City, Utah, USA.
gedung 19 lantai
Gatot Tower dirancang sebagai gedung 19 lantai yang diharapkan memiliki efisiensi pendapatan dan kinerja seismik yang sangat tinggi. Dengan teknologi yang diterapkan pada gedung ini, Gatot Tower diklaim sebagai gedung bertingkat yang tahan gempa.
“Tantangan dalam kompetisi ini adalah merancang gedung tinggi yang tahan gempa. Selain memperkuat konsep struktur desain Gatot Tower, tim kami juga memasukkan unsur kearifan lokal Indonesia dan Salt Lake City ke dalam arsitektur bangunannya. Kami mengambil inspirasi dari desain rumah panggung Indonesia dan ciri khas bangunannya. Cliff dwelling Salt Lake City dalam desain Gatot Tower,” ujar James Andrean Noel selaku ketua tim FTUI.
Selain James, Gatot Tower juga merupakan hasil rancangan bersama dengan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Arsitektur FTUI angkatan 2019. Tim ini terdiri dari Fahmi Katab, Naufal Budi, Ferdinand Trestanto, Michael Loreantz, Kanaya Diva, Eric Renaldy, Gagas Wicaksana, Juan Fidel, Adinda Khairunnisa, dan James Paul Arthur.
Tim ini juga mendapat bimbingan dan bantuan dari dosen dan guru besar FTUI, Dr. -Eng. Josia Irwan Rastandi, ST, MT dan Prof. Ir. Widjojo A. Prakoso, M.Si., PhD., G.Eng.
![]() |
Bahan dan desain tahan gempa
Karena tema kompetisi ini adalah mendesain bangunan tahan gempa, maka tim mahasiswa UI memaksimalkan materi dan desain. Tentu ada teknik tersendiri yang membuat bangunan tetap kokoh meski diguncang gempa.
“Struktur gedung Gatot Tower juga didesain dengan area terbalik yang merupakan desain unik. Dari segi ekonomi, gedung ini memiliki efisiensi yang sangat tinggi antara pendapatan dan kinerja seismik. Dibandingkan dengan rata-rata gedung di AS yang hanya memiliki efisiensi pendapatan 80%, Gatot Tower terbukti memiliki efisiensi pendapatan lebih dari 95%,” jelas Naufal.
Untuk memperkuat struktur gedung Gatot Tower, tim mahasiswa mengandalkan material balsa, teknologi dinding geser dan dinding geser untuk meningkatkan kemampuan kinerja seismik.
Setelah dilakukan pengujian, bangunan yang dirancang oleh tim FTUI ini mampu menahan gempa hingga 5,5 Skala Richter. Tes dilakukan dengan menggunakan meja bergetar di hadapan dewan juri di Salt Lake City.
Dapat diterapkan di daerah rawan gempa
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih tim mahasiswa FTUI. Ia mengucapkan selamat dan berharap desain gedung ini bisa dihadirkan di daerah rawan gempa.
“Terbukti kolaborasi dan kerjasama yang unggul antara teknik sipil dan arsitektur dapat menghasilkan inovasi desain bangunan yang baik. Saya berharap inovasi ini dapat diimplementasikan di daerah rawan gempa di Indonesia. Inovasi pemecahan masalah yang dilakukan anak bangsa perlu mendapat perhatian dan dukungan penuh dari semua pihak untuk dapat terus dikembangkan sehingga berdampak bagi masyarakat, bangsa dan negara,” jelasnya.
Meski tim UI tidak membawa gelar juara utama, namun masuk 10 besar sudah merupakan prestasi yang luar biasa. Kompetisi ini diikuti dari berbagai kampus di dunia.
Universitas Teknik Cluj-Napoca memenangkan hadiah utama, diikuti oleh Universitas Cornell sebagai pemenang kedua dan Universitas Teknik Sipil Bucharest sebagai pemenang ketiga.
Tonton video”Analisis Intelijen Pengamat Tentang Sosok Hacker Bjorka“
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/sobat)