Indonesiainside.id, Manado – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mengedukasi masyarakat tentang teknologi digital. Hal ini dalam rangka mendukung pencapaian target kumulatif 50 juta orang memperoleh literasi digital pada tahun 2015.
2024.
Kali ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Universitas Negeri Manado (Unima) menggelar Pengarahan Literasi Digital untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Senin, 19 September 2022. Kegiatan dilaksanakan di Auditorium Universitas Negeri Manado dan dihadiri oleh 963 mahasiswa KKN.
Materi yang diberikan meliputi empat pilar utama literasi digital,
yaitu keterampilan digital (digital skills), etika digital (digital ethics), budaya digital (digital culture), dan keamanan digital (digital safety).
“Saya berharap semua program yang
diimplementasikan dalam KKN nantinya dapat diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Jaga nama baik diri sendiri, jaga nama baik universitas,” kata Ketua LPPM Unima, Rymond J. Ruampakk, dalam keterangannya, Jumat (7/10).
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah
mengadakan program Literasi Digital bagi peserta KKN Universitas Negeri Manado.
Kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika
bersama dengan Universitas Negeri Manado berupa pemberian materi literasi digital kepada mahasiswa KKN yang akan didistribusikan ke 50 lokasi KKN di Sulawesi Utara.
Sementara itu, Ketua Tim Literasi Digital Bidang Pendidikan Bambang Tri Santoso menyampaikan tiga pilar Indonesia Digital yaitu Digital Government, Digital Society, dan Digital Economy kepada para peserta.
“Di sela-sela KKN, mungkin ada 2-3 hari bisa menyampaikan materi literasi digital kepada masyarakat di tempat tujuan,” imbuhnya.
Indriyatno Banyumurti dari ICT Watch juga membekali mahasiswa terkait
tantangan yang harus dihadapi di era teknologi digital. Salah satu tantangannya adalah kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaku utama pengguna teknologi, yang tidak kalah pentingnya.
Kemampuan SDM yang baik akan berdampak baik bagi lingkungan sekitar. Indriyatno berharap peserta KKN dapat menjadi sumber daya manusia yang menyampaikan materi literasi digital kepada masyarakat.
“Jika 1 siswa dibagikan kepada 10 orang, maka akan ada 9.630 orang yang mendapatkan literasi digital. Tujuan utamanya adalah agar internet dapat
digunakan secara edukatif dan produktif,” katanya.
Donny Budi Utoyo selaku penggiat literasi digital (ICT Watch) mengulas tentang bahaya hoax dan keamanan digital. Donny juga mengingatkan pentingnya menyaring informasi yang didapat melalui media sosial, terutama jika Anda akan
sampaikan kepada.
“Kalau teman-teman mendapat informasi yang tidak jelas, jangan langsung disebarkan,” ujarnya.
Sementara itu, Aidil Wicaksono dosen Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma dan anggota Blue Digital Pandu Batch. kata Aidil
pentingnya literasi digital dalam hal kecerdasan emosional.
“Hal yang harus dikuasai peserta KKN bukan hanya kemampuan teknis, tetapi juga ketepatan pendekatan terhadap mahasiswa
masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan Pembekalan Literasi Digital KKN bersama Universitas Negeri Manado merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital bidang pendidikan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Program ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang teknologi digital kepada masyarakat Indonesia melalui tiga sektor yaitu sektor pendidikan, sektor masyarakat
publik/masyarakat, dan sektor pemerintah.(Nto)