Universitas Yarsi terus menggencarkan program pengabdian masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas YARSI memberikan pelatihan pemanfaatan aplikasi Pemantauan kualitas dan keamanan air berbasis Internet of Things (IoT) di area budidaya ikan hias, Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor (30/9). Kegiatan ini diikuti oleh para pembudidaya ikan hias yang tergabung dalam ALTUM Kelompok Tani Budidaya Ikan Hias Ciseeng (Aliansi Petani UMKM Ciseeng).
“Program kemitraan masyarakat yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan tentang teknologi untuk mengoptimalkan budidaya ikan hias di Desa Ciseeng,” kata Ketua Tim Pengabdian Ahmad Sabiq, M.Kom, di Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Menurutnya, pelatihan yang dilakukan merupakan bagian dari kegiatan pengabdian bertajuk ‘Implementasi IoT Untuk Pemantauan Kualitas Air dan Pengamanan Kawasan Budidaya Ikan Hias’. Kegiatan pengabdian ini sudah dimulai beberapa bulan yang lalu, dimulai dengan menganalisis kebutuhan petani, merancang dan membuat sistem IoT, menguji, dan memasang sistem IoT di salah satu area kolam ikan di Desa Ciseeng.
“Desa Ciseeng memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil ikan hias terbesar di Indonesiakebanyakan orang Desa Ciseeng beternak ikan hias, seperti ikan kwah ikan koki dan ikan akuohan. Namun, pembudidaya ikan hias kurang memahami cara mengontrol dan mengukur kondisi airsebaik lokasi budidaya yang jauh dari keramaian, bahkan ada yang tidak bisa dijaga ketat selama 24 jam non stopakibatnya budidaya tidak maksimal,” kata Ahmad Sabiq seraya mengatakan jika kegiatan pengabdian ini bisa menjadi solusi bagi para pembudidaya ikan hias, untuk lebih ‘melek’ terhadap perkembangan teknologi.
Selain dosen, beberapa mahasiswa mengikuti langsung kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Ciseeng. “Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa program studi Teknik Informatika dan program studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Mahasiswa IT berperan dalam mengembangkan dan memasang sistem IoT, sedangkan mahasiswa perpustakaan mempersiapkan kegiatan pelatihan,” ujar Fathur Rohman, M.Kom, salah satu anggota tim pengabdian.
Hendra Wicaksono M.IP., anggota tim juga menambahkan, usai kegiatan pelatihan ini, mahasiswa dari Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi (PdSI) mendampingi dan memantau petani di Desa Ciseeng, terkait penggunaan sistem yang telah terpasang.
Menyambut pelatihan ini, Kepala Desa Ciseeng Bpk Rahmad Bukhari SS, SAYA, para petani di Desa Ciseeng sangat membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang teknologi, terutama yang baru mengenal mereka. Lebih lanjut Bukhari mengatakan, “Pelatihan tentang teknologi khususnya dari kalangan akademisi dapat membantu proses budidaya ikan hias lebih optimal. Kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh tim Universitas YARSI ini sejalan dengan program Desa Ciseeng dalam hal menjaga ketahanan pangan masyarakat desa.”
Burhan, seorang petani yang pernah mengikuti pelatihan, berpendapat sama. “Teknologi ini dapat memudahkan pembudidaya untuk memantau suhu dan kondisi air terutama saat tidak sempat ke tambak, serta dapat memberikan kenyamanan karena keamanan di sekitar tambak dapat terpantau, meskipun tidak berada di dalam tambak. area tambak,” kata Burhan.
Pembantu Dekan III FTI Universitas YARSI, Drs. Suhaeri, MT berkomentar, saat ini Program Studi Teknik Informatika dan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (PdSI) Universitas YARSI juga sedang menyiapkan program pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat di pedesaan. (Laporan ditulis oleh Heri Samtani, S.Pd., M.Hum./Dosen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas YARSI)