BolaSkor.com – Tim nasional Brasil masih menjadi pengumpul gelar terbesar dalam sejarah Piala Dunia. Namun tentu tidak banyak yang mengira, kesuksesan mereka dipelopori oleh seorang anak ajaib.
Piala Dunia edisi 1958 merupakan kali pertama Brasil keluar sebagai juara. Padahal Tim Samba saat itu tidak unggul.
Turnamen yang berlangsung di Swedia ini diikuti oleh 16 negara peserta. Sebanyak 12 peserta berasal dari Eropa.
Brazil menjadi salah satu dari empat peserta lainnya yang berasal dari benua Amerika. Tiga lainnya adalah Argentina, Paraguay, dan Meksiko.
Baca juga:
Salah satu kekhawatiran Lionel Messi jelang Piala Dunia 2022
Daftar 16 Margin Skor Terbesar Piala Dunia, Ada Indonesia
Piala Dunia 2022: Bonus Besar Menanti Gareth Southgate
Berdasarkan sejarah, belum ada negara di luar Eropa yang mampu menjuarai Piala Dunia saat turnamen berlangsung di benua biru tersebut. Hal inilah yang membuat Brasil kurang diunggulkan.
Apalagi, Brasil dengan gagah berani memboyong bocah berusia 17 tahun ke Swedia. Sosok yang dimaksud adalah Edson Arantes do Nascimento atau lebih akrab disapa Pele.
Pele saat itu memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang berpartisipasi di putaran final Piala Dunia. Namun siapa sangka kehadirannya tak hanya sekedar cameo.
Pele secara mengejutkan menjelma menjadi bintang utama di Piala Dunia 1958. Dia memimpin Brasil ke tangga kejuaraan.
Meski baru berusia 17 tahun, publik Brasil tak terlalu kaget dengan masuknya Pele ke skuat Piala Dunia. Penampilannya di level klub bersama Santos memang mencuri perhatian.
Pele menandatangani kontrak profesional pada tahun 1956 ketika dia baru berusia 15 tahun. Setahun kemudian, ia menjadi andalan tim utama Santos dan meraih gelar top skorer di liga domestik.
Rekor ini pun membuat Pele akhirnya dipanggil ke timnas Brasil. Usia yang masih hijau tidak dianggap sebagai halangan untuk tampil di kompetisi sepakbola terbesar dunia itu.

Brasil yang diasuh Vicente Feola memiliki 22 pemain di Piala Dunia 1958. Selain Pele, ada nama-nama terkenal lainnya seperti Garrincha, Mario Zagallo, dan Djalma Santos.
Brasil mengawali perjalanannya di fase grup dengan mulus. Mereka mampu memuncaki klasemen Grup 4 yang diisi Inggris, Uni Soviet, dan Austria.
Brasil bahkan tak terkalahkan dengan catatan dua kali menang dan sekali imbang. Mereka juga mengungguli Uni Soviet, yang harus puas berada di posisi kedua.
Menariknya, Pele hanya duduk di bangku cadangan di dua pertandingan pertama. Tanpa kehadirannya, Brasil mampu mengalahkan Austria (3-0) dan ditahan imbang oleh Inggris (0-0).
Brasil harus mengalahkan Uni Soviet di laga terakhir untuk mengamankan tiket ke babak selanjutnya. Pada saat inilah Feola memberi Pele kesempatan untuk pamer.
Pele tampil sebagai starter dalam pertandingan melawan Uni Soviet. Ia juga memecahkan rekor sebagai debutan Piala Dunia termuda di usia 17 tahun 234 hari.
Pertaruhan Feola benar-benar membuahkan hasil. Pele mampu menyumbangkan satu assist untuk membantu Brasil menang 2-0.
Penampilan apik ini membuat Pele tak tergeser dari daftar starter. Dia mencetak satu-satunya gol dalam kemenangan Brasil ketika mereka mengalahkan Wales 1-0 di perempat final.
Sinar Pele semakin terang saat bertemu Prancis di semifinal. Tak tanggung-tanggung, pemain berkaki kiri itu mampu mengukir hattrick dan membawa Brasil ke final usai unggul 5-2.

Di final, Brasil tetap tidak diunggulkan karena bertemu Swedia. Lawan potensialnya adalah tuan rumah dan juga tampil gemilang sejak fase grup.
Namun Pele kembali menunjukkan keajaibannya. Dia mencetak dua gol dan membantu Brasil menang 5-2.
Kejayaan Pele di Piala Dunia 1958 diganjar dengan penghargaan pemain muda terbaik di turnamen tersebut. Sejak itu, ia menjadi salah satu pesepakbola terbaik sepanjang masa.