Jakarta –
Orang yang menggunakan produk keuangan sekarang dapat menggunakan layanan ini chatbot untuk keluhan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis Chatbot Customer Support Technology dan modul literasi keuangan digital bagi masyarakat untuk memanfaatkan teknologi modern.
Terutama dalam mengakses data keluhan pelanggan secara online waktu sebenarnya dan mengidentifikasi potensi kesalahan akurat dan meyakinkan konsumen bahwa suara mereka didengar.
Anggota Dewan Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari menyampaikan: chatbot Konsumen ini akan dibantu untuk memecahkan masalah tersebut.
“Konsumen juga akan terbantu dalam menyelesaikan permasalahannya terkait layanan keuangan digital melalui saluran pengaduan konsumen yang tepat,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (10/10/2022).
bot obrolan ini adalah optimalisasi teknologi baik pengawasan kehati-hatian maupun perilaku pasar hingga perlindungan konsumen. Wanita yang akrab disapa Kiki itu menjelaskan proyek Ini sudah dimulai sejak tahun 2019 dengan melibatkan unit kerja OJK.
Dia juga menjelaskan chatbot Itu juga dapat memantau dan mendengarkan keluhan konsumen menggunakan analitik data besar untuk memperkuat perilaku pasar dan mengidentifikasi potensi pelanggaran perlindungan konsumen. Chatbot tersedia di layanan pesan instan seperti Whatsapp, Telegram, LINE hingga media sosial seperti Twitter dan Instagram.
Sementara itu, program peningkatan kapasitas SDM mengenai teknologi tinggi dan regtech juga dibentuk untuk meningkatkan kapasitas insan OJK dalam mewujudkan visi 21st pengawasan abad itu adalah pengawasan yang diaktifkan secara digital.
Dalam kegiatan ini, digital memercayai juga menjadi topik diskusi webinar dengan regulator di Indonesia yang juga hadir pada acara OVID 2022. OJK bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga Polda Metro Jaya turut menerjemahkan strategi yang harus dilakukan untuk membangun digital memercayai dalam ekosistem keuangan digital.
Antusiasme regulator juga diikuti oleh asosiasi dan industri fintech yang telah berkolaborasi menyiapkan beberapa alat untuk memperkuat digital. sistem kepercayaan di Indonesia yaitu melalui e-KYC, sertifikat elektronik, tanda tangan elektronik (tanda tangan elektronik), dan identitas digital.
(ada/gambar)
