Tekno  

Pakar Apresiasi Dukungan Presiden Jokowi untuk Menyelamatkan Sepak Bola Indonesia

Komunikasi antara Presiden Jokowi dan FIFA telah membuahkan hasil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pakar Manajemen Prestasi Olahraga Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes. AIFO memberikan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) atas dukungan dan langkah cepatnya untuk menyelesaikan permasalahan sepak bola Indonesia dari ancaman sanksi dari Federation International de Football Association (FIFA) pasca tragedi Kanjuruhan. , Malang.

“Saya kira penyelesaian masalah ini harus kita apresiasi dulu. Kita sudah melihat bencana kemarin bersama-sama dan tentunya turut berduka cita untuk semuanya dan tentunya masa depan kita dimulai dari sini,” kata Djoko, Minggu (9/10/2022).

Djoko bersyukur komunikasi antara Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino membuahkan hasil positif yang cukup melegakan bagi pecinta olahraga khususnya dunia sepak bola.

“Pertama, saya kira komitmen presiden sudah bagus. Menurut saya, dengan berkomunikasi langsung dengan FIFA, kita patut bersyukur tidak disanksi oleh FIFA,” ujarnya.

Dengan amannya sanksi tersebut, lanjut Djoko, Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk melakukan pembenahan yang serius.

“Namun, tentunya kita tidak serta merta berhenti sampai di sini. Kita masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) bagaimana cara segera menyelesaikan masalah terlebih dahulu,” kata Djoko.

“Semua pihak, termasuk tim pencari fakta gabungan, saya kira masih harus semangat dan bekerja keras untuk menyelesaikan akar permasalahannya sehingga bisa diperoleh solusi mendasar,” lanjutnya.

Selain itu, Djoko juga mendukung transformasi persepakbolaan Indonesia dengan berkolaborasi untuk meningkatkan wajah persepakbolaan Indonesia.

“Kemudian dalam pernyataan presiden, setelah ini, FIFA akan membentuk tim transformasi dengan pemerintah, saya pikir ini adalah langkah yang baik,” katanya.

Djoko melanjutkan, tim transformasi harus bekerja maksimal dengan waktu yang telah ditentukan.

“Intinya kita semua dari PSSI kemudian dari pemerintah, saya kira dengan membentuk tim pencari fakta kemudian mengamankan semuanya, saya kira semuanya harus berjalan sesuai timeline yang telah disiapkan agar masalah bisa terselesaikan sebagaimana mestinya. secepatnya,” jelasnya.

“Saya kira tugas kolaboratif sebenarnya secara normatif adalah tugas utama PSSI, sebenarnya dengan pemerintah, oleh karena itu saya pikir PSSI harus lebih siap untuk menyelesaikan masalah ini, meskipun pemerintah saat ini sedang mencari solusi,” tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa selain Indonesia aman dari sanksi FIFA, juga akan berkolaborasi membentuk tim transformasi sepakbola Indonesia dan FIFA akan berbasis di Indonesia selama proses tersebut.

“Yang pertama adalah membangun standar keamanan stadion untuk stadion di negara kita, Indonesia,” ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan pentingnya standar dan prosedur keamanan agar tidak terjadi kesalahan dalam penanganan suporter yang datang ke stadion.

Kedua, merumuskan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional,” tambah Jokowi.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga mengatakan akan mengajak baik klub maupun suporter untuk memberikan saran dan masukan serta membuat komitmen bersama.

“Ketiga, kita juga akan bersama-sama melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub sepak bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan, serta komitmen bersama,” jelasnya.

Selanjutnya, poin kerja sama lainnya terkait dengan jadwal pertandingan yang harus diperhitungkan secara matang untuk meminimalisir risiko huru hara dan huru hara.

“Keempat, mengenai pengaturan jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi risiko yang ada,” ujarnya

“Dan yang kelima, pendampingan dari para ahli di bidangnya. Nanti Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” kata Jokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.