SurabayaNetwork.id – Antusiasme para bapak-bapak untuk mengikuti Father’s Club sangat luar biasa pada Sabtu, 15 Oktober 2022 mulai pukul 06.45 WIB yang diselenggarakan oleh Panitia Pesantren Terpadu Permata Pakal Surabaya Barat.
Ratusan bapak-bapak sudah berbondong-bondong sejak pagi ke meja pendaftaran, tidak hanya menandatangani daftar hadir yang telah disediakan, namun yang unik adalah bapak-bapak juga diarahkan untuk memindai barcode untuk bergabung di grup WhatsApp Dad’s Club.
Tantangan mendidik anak semakin menakutkan di era dimana arus informasi dan teknologi begitu cepat. Peran parenting telah bergeser dari era Agribisnis, dimana ibu tinggal di rumah dan mengasuh anak, sedangkan ayah pergi ke sawah untuk bekerja.
Baca Juga: Nonton Jadwal dan Harga Tiket Film di CGV BG JUNCTION Hari Ini 16 Oktober 2022 KAMU LAYAK MATI
Zaman terus berubah, Father’s Club dihadirkan oleh panitia Sekolah Islam Terpadu Permata Surabaya dengan alasan semakin banyak tantangan parenting di era saat ini yaitu era generasi platinum.
Generasi Platinum adalah anak yang lahir di atas tahun 2000. Platinum memiliki karakter yang mewah dan elegan.
Penyalahgunaan gadget menyebabkan munculnya banyak masalah yang dihadapi oleh anak-anak. Berikut beberapa dampak penyalahgunaan gadget menurut Elly Risman (psikolog):
1. Anak-anak bisa terpapar dan kecanduan pornografi.
2. Mempengaruhi gaya hidup anak-anak, mengambil berbagai bentuk selfie dan merayakan Hari Valentine.
3. Adanya kekerasan seksual terhadap anak.
4. Adanya perilaku menyimpang: pacaran (oral sex), masturbasi, seks bebas, LGBT, Incest, sex dengan binatang.
5. Demotivasi, yaitu kehilangan atau tidak termotivasi dalam segala hal. Ini melanda usia 10-16 tahun.
Anak sangat sulit diajak bicara, lebih sering diam saat menjawab pertanyaan singkat, jika dimarahi akan lebih marah dari orang tuanya, malas belajar, suka mengurung diri, tidak bermain dengan adiknya.
6. Menjadi orang WOPA
WOPA: Istri Pecandu Porno. Yakni para istri dari suami yang kecanduan pornografi.
Umumnya istri tidak mengetahui bahwa kesulitan hidup yang dialaminya disebabkan oleh sikap dan perilaku suaminya yang kecanduan pornografi.
Tidak hanya menjelaskan latar belakang kehadiran Father’s Club, kepala sekolah SDIT Permata Surabaya juga menyampaikan pentingnya sinergi ayah untuk memperkuat peran parenting dengan ibu.
“Sepanjang sejarah pengambilan raport kali ini diambil oleh bapak-bapak yang sebelumnya didominasi ibu-ibu”, ujar Ustad Handika selaku kepala sekolah.
“Sungguh merinding melihat antusias bapak-bapak pagi ini, dan sehari sebelumnya bapak konfirmasi hadir sebanyak 248 bapak, artinya kehadiran bapak di atas 50 persen, dari total 357 wali,” tambah Handika Putra. alumnus Universitas Wijaya Kusuma.
Kepala sekolah juga menyampaikan pesan pentingnya peran ayah dalam parenting.
“Tentang bapak Indonesia,
Tidak ada ayah yang ingin dianggap perannya tidak di rumah, juga tidak ada ayah yang ingin dianggap kehadirannya di rumah. Tidaklah mengherankan bila mengingat fakta bahwa Indonesia adalah negara tanpa ayah nomor 3 di dunia. Ternyata beberapa ayah “menolak” fakta itu. Kalau ada bapaknya ada, perannya ada, sangat beruntung keluarga itu keluarga kecil yang tidak mengalami kebapakan,” pungkas Handika Putra.
Fatherless adalah kurangnya kontribusi fisik dan mental dalam keluarga.
Acara juga dilanjutkan dengan launching Father’s Club yaitu pemotongan tumpeng oleh ketua panitia dan kepala sekolah.
Baca Juga: Kesal, Diduga Pembeli Bensin Kecurangan Saat Mengisi BBM di POM Bensin