Setidaknya ada delapan aspek yang perlu diperhatikan terkait kasus tuberkulosis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama menyebutkan delapan aspek penting yang harus menjadi perhatian bersama dalam rangka percepatan program penanggulangan tuberkulosis (TB) di tanah air. “Program penanggulangan tuberkulosis harus komprehensif dan lengkap, setidaknya ada delapan aspek yang perlu diperhatikan,” kata Tjandra Yoga Aditama saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (7/10/2022).
Tjandra Yoga Aditama yang pernah menjabat sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara mengatakan, aspek pertama meliputi pendataan terkait jumlah penderita TB melalui survei prevalensi nasional. Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini menambahkan, aspek kedua terkait pentingnya penemuan kasus aktif dengan mengandalkan teknologi terkini, yaitu rapid test molekuler. Aspek ketiga yang perlu diperhatikan adalah terkait kemungkinan penggunaan pendekatan baru dalam pengobatan TB.
“Misalnya penerapan terapi obat selama empat bulan, yang kemungkinan besar akan memberikan tingkat kepatuhan pengobatan yang lebih tinggi,” ujarnya.
Aspek keempat, kata dia, terkait perlunya penguatan pemantauan pengobatan TB dengan menggunakan aplikasi telepon seluler untuk melengkapi pengawas minum obat (PMO). “Aspek kelima terkait perlunya perhatian khusus pada kasus TB yang resistan terhadap obat dan aspek keenam tentang perlunya membuat program khusus untuk penyakit atau kondisi khusus,” ujarnya.
Aspek ketujuh terkait dengan optimalisasi sistem pencatatan dan pelaporan berbagai jenis fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta. Kedelapan, perlunya pengaturan pelayanan pasien TB dalam kaitannya dengan program BPJS Kesehatan, ujarnya
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Mutu Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Suprapto mengatakan, pemerintah terus mengintensifkan sosialisasi tentang tuberkulosis. Agus menambahkan, saat ini pemerintah terus mengintensifkan program pengendalian TB melalui gerakan find and treat to cure (TOSS).
“Gerakan TB TOSS ini merupakan bentuk kampanye yang bertujuan untuk bahu-membahu menemukan kasus tuberkulosis,” ujarnya.
sumber : Antara