Tekno  

Pelopor Center Waluh Dikembangkan di Bantul

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan rintisan pusat waluh melalui sistem Waluh Terintegrasi Cerdas. Sentra waluh dikembangkan bekerja sama dengan ibu-ibu PKK dari Padukuhan Bojong, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Bantul, DIY.

Sistem ini diprakarsai oleh lima mahasiswa. Ada Alleluia Maria Anugrah Kristi (Pertanian), Melodia Rezadhini (Pertanian), Faiz Mahasin (Pertanian), Muhammad Bagus Sajiwo (Teknologi Pertanian), dan Yusron Izza Faradisa (Teknik).

Di bawah bimbingan Dr Murtiningrum, mereka mengembangkan sebuah sistem Waluh Terintegrasi Cerdas melalui PKM-PM UGM. Usulan program berhasil mendapatkan dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2022.

Alleluia berkata, awal dari pengembangan sistem Waluh Terintegrasi Cerdas berawal dari permasalahan yang dihadapi perempuan PKK di Padukuhan Bojong. Yang mana, sebagian besar dari mereka memiliki mata pencaharian sebagai ibu rumah tangga.

Sebagian besar wanita di Bojong memiliki tanaman waluh, yang juga dikenal sebagai labu, yang ditanam di pekarangan mereka. Meski begitu, hasil panen buah labu kuning di pekarangan rumah belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Oleh karena itu, kami mengembangkan Waluh Terintegrasi Cerdas yang merupakan sistem terpadu yang meliputi kegiatan budidaya, pasca panen, administrasi, keuangan, dan pemasaran,” kata Alleluia, Selasa (18/10/2022).

Kegiatan budidaya tanaman waluh dilakukan dengan sistem cerdas yaitu menerapkan inovasi teknologi irigasi tetes otomatis yang memanfaatkan air limbah tambak lele lokal. Dengan demikian, energi yang digunakan lebih hemat.

Kegiatan pasca panen meliputi pengolahan berdasarkan selera pasar seperti selai labu kuning, sirup labu kuning, stik labu kuning, dan tepung labu kuning. Produk olahan lainnya juga dikembangkan, seperti kue lumpur waluh, waluh klepon, pai waluh, dan bakpia waluh.

Tentunya dengan memperhatikan SOP sanitasi dan higiene, serta kemasan yang memperhatikan label kemasan sesuai prosedur SPP-IRT. Produk olahan labu kuning yang dibuat sudah memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT).

Ini memastikan produk aman bagi konsumen. Kegiatan pemasaran memperhatikan tren pasar melalui metode langsung dan digital sehingga dapat bernilai jual tinggi. Melodia menambahkan, kegiatan bersama ibu-ibu PKK ini terkait dengan Omah Waluh.

“Omah Waluh dijadikan lahan percontohan untuk budidaya tanaman labu kuning dengan sistem Waluh Terintegrasi Cerdas yang diharapkan dapat menjadi pionir sentra waluh di DIY dan sarana edukasi dan agrowisata,” ujar Melodia.

Perkembangan kegiatan rintisan sentra waluh oleh mahasiswa UGM bersama PKK Padukuhan Bojong diapresiasi banyak pihak. Kegiatan pendampingan dinilai sejalan dengan program bina lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul.

Leave a Reply

Your email address will not be published.