Tekno  

Pemenuhan Standar Kota Ramah Anak, Buleleng Rancang Filter Gadget Anak

SINGARA, NusaBali
Dinas Pengendalian Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Buleleng berencana membuat filter pada gadget anak.

Filter ini dimaksudkan agar ketika gadget digunakan oleh anak-anak, mereka hanya dapat mengakses konten yang sesuai untuk anak-anak dan mengantisipasi akses ke situs-situs yang tidak bermanfaat. Inovasi ini juga dirancang untuk memenuhi standar sebagai Kota Layak Anak (KLA).

Ide ini dilakukan dengan menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika Santi dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Kepala Dinas PPKBP3A, I Nyoman Riang Pustaka, Minggu (9/10) menjelaskan, filter gadget ini dirintis karena bebasnya akses teknologi dan informasi saat ini.

Di tengah kecanggihan dan perkembangan teknologi dan informasi, seringkali menjadi pemicu anak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Terutama bagi mereka yang kurang dalam pengawasan orang tua. Bahkan dampak disrupsi teknologi dan informasi telah menimbulkan beberapa kasus anak di Buleleng. Mulai dari kasus pelecehan seksual hingga pembuatan konten cabul.

“Ini salah satu upaya mengefektifkan pemantauan anak dengan bersinergi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Buleleng. Bagaimana filter pada gadget yang dibawa anak tetap dalam mode anak. Kita tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi dan informasi. Tetap harus diikuti agar tidak ketinggalan zaman. Namun tetap harus disaring, terutama untuk anak bangsa,” jelas Riang Pustaka.

Konsepnya, jelas Riang, anak diperbolehkan membawa gadget ke sekolah hanya sebagai media komunikasi dan pendidikan. Diskominfosanti Buleleng akan membantu melatih guru-guru di sekolah terkait penggunaannya untuk memudahkan pemantauan anak.

“Hal ini juga dinilai efektif bagi orang tua di rumah dalam mempermudah pengawasan anaknya dalam menggunakan gadget,” imbuh mantan Camat Buleleng itu.

Sementara itu, inovasi yang dirancang oleh Kantor PPKBP3A ini juga merupakan salah satu upaya Pemkab Buleleng untuk memenuhi standar sebagai KLA. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Buleleng telah melakukan sejumlah upaya pemenuhan hak anak.

Salah satunya dengan membangun Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) yang terletak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Yowana Asri. RBRA dibangun di sana karena lokasinya yang dekat dengan Pasar Banyuasri. Sehingga ketika ibu-ibu belanja di pasar, bisa menitipkan anaknya untuk bermain di RBRA. “Ada peralatan teknis serta ketersediaan Wifi, alat pemadam kebakaran, dan pos jaga yang dilengkapi dengan penjaga, sehingga dijamin aman,” kata Riang.

Kedepannya, Dinas PPKBP3A ingin mengembangkan RBRA ini ke lingkup yang lebih luas dengan fasilitas infrastruktur yang lebih lengkap. Seperti di Taman Kota Singaraja di Jalan Ngurah Rai Singaraja, RTH Bung Karno, dan RTH Soenda Ketjil. *k23

Leave a Reply

Your email address will not be published.