Tekno  

Pemkot Kendari Gandeng BKKBN Dukung Kampung Keluarga Berencana Turunkan Angka Stunting


Kendari, Sultrademo.co – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kendari menggelar Workshop Kampung Keluarga Berkualitas di Kampung Keluarga Berkualitas Nanga-nanga, Desa Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Jumat (10/7/22). ). ).

Workshop yang digelar sebagai tindak lanjut optimalisasi pelaksanaan Kampung Keluarga Berprestasi ini juga dihadiri oleh Asisten III Administrasi Umum Setda Kota Kendari Makmur, S.Pd, M.Pd serta perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). ) pusat serta Kepala OPD Kota Kendari.

Sekda Kendari dalam arahannya yang diwakili oleh Asisten III Setda Kendari mengatakan, sebagai kota berkembang, masalah stunting merupakan masalah serius bagi pihaknya di Kota Kendari.

Apalagi dengan adanya kunjungan Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah Kota Kendari ke beberapa PAUD dan TK di Kendari, ia melihat masih ada anak-anak yang terindikasi stunting. Hal inilah yang menyebabkan Kota Kendari bahkan Sulawesi Tenggara masuk dalam kategori stunting yang cukup signifikan.

“Oleh karena itu, instansi terkait kita bekerja sama dengan upaya lintas sektoral untuk menurunkan angka stunting di Kota Kendari dengan harapan dampaknya luar biasa bagi kita,” harap Makmur.

“Kami juga akan melakukan pembenahan dengan menggandeng BKKBN provinsi, pusat dan lintas sektor untuk menata kembali upaya yang telah kami lakukan agar desa Nanga-nanga ini menjadi desa KB yang berkualitas,” tambahnya.

Sebagaimana visi dan misi Walikota Kendari untuk mewujudkan kota Kendari yang berbasis ekologi, informasi, dan teknologi dimana Walikota sangat concern terhadap pembangunan keluarga yang berkualitas salah satunya gerakan keluarga sakinah dengan mendatangkan narasumber yang handal. .

“Semoga berdampak pada perkembangan desa KB,” harapnya.

Sementara itu, Direktur Analisis Mengenai Dampak Kependudukan BKKBN Pusat, Faharuddin mengatakan, kegiatan ini dikemas dalam bentuk workshop yang bertujuan untuk mensosialisasikan pelaksanaan Kampung Keluarga yang berkualitas di daerahnya masing-masing melalui beberapa instansi terkait.

“Ini dalam bentuk workshop dengan mengundang dinas terkait di daerah antara lain Bapedda, Kesehatan, pemberdayaan masyarakat desa, kemudian kita sosialisasikan dan mereka menyusun rencana tindak lanjut kegiatan desa keluarga yang berkualitas di daerahnya masing-masing,” ungkapnya. .

Lebih lanjut Faharuddin mengatakan, kampung yang berkualitas ini bukan hanya urusan BKKBN tetapi juga lintas kementerian karena tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas keluarga dan masyarakat dari segi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Adapun pelaksanaan KB desa di Sulawesi Tenggara, Faharuddin mengatakan masih ada beberapa yang masih perlu ditingkatkan, diantaranya angka stunting yang cukup tinggi menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai salah satu provinsi prioritas dalam penanganan stunting.

“Desa Mokoau sudah cukup baik tetapi sebagian besar masih perlu ditingkatkan. Untuk kasus Stunting di Sulawesi Tenggara, BKKBN sendiri melihat masih cukup tinggi di atas 30 persen dan menjadi salah satu provinsi prioritas,” imbuhnya.

Laporan : Hani
Editor : UL

Leave a Reply

Your email address will not be published.