Jakarta –
Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan alat canggih dalam memproduksi barang di pabrik. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga pelanggan juga mendapatkan kepuasan.
Memang penggunaan alat dan mesin di pabrik sudah cukup lama diterapkan. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, alat yang digunakan juga semakin canggih dan efisien.
Namun tahukah Anda, penggunaan alat-alat canggih dalam memproduksi suatu barang disebut sebagai otomasi industri. Namun, pengertian otomasi industri bukan hanya penggunaan alat-alat modern.
Lalu, apa yang dimaksud dengan otomasi industri? Lalu bagaimana penerapan otomasi industri di era sekarang ini? Simak pembahasan selengkapnya pada artikel berikut ini.
Definisi Otomasi Industri
Dijelaskan dalam buku Teknik Otomasi Industri karya Agus Putranto, otomasi industri adalah penggunaan sistem kendali berbasis komputer untuk menggerakkan alat dan mesin di sebuah pabrik. Adanya otomasi industri dapat memudahkan perusahaan untuk memproduksi barang dalam jumlah yang lebih banyak, namun tetap menghasilkan produk yang berkualitas baik.
Selain itu, hadirnya otomasi industri dapat menggantikan posisi manusia sebagai operator peralatan di pabrik-pabrik. Dengan begitu perusahaan tidak perlu membayar gaji operator, karena sudah diganti dengan peralatan canggih yang digerakkan oleh komputer.
Pada umumnya perusahaan menerapkan otomasi industri dalam rangka meningkatkan jumlah produksi setiap harinya. Selain itu, penggunaan alat yang canggih juga meminimalisir terjadinya kesalahan dalam produksi produk, sehingga jumlah produk cacat berkurang.
Jenis Otomasi Industri
Dalam penerapannya, otomasi industri terbagi menjadi beberapa jenis. Dijelaskan dalam buku Teknik Otomasi Industri karya Agus Putranto, berikut jenis-jenis otomasi industri beserta penjelasannya.
1. Tipe Tetap
Tipe tetap adalah mesin otomatis yang dibuat khusus untuk menyelesaikan pekerjaan produksi tertentu saja, kemudian mesin ini tidak dirancang untuk menyelesaikan produk lainnya. Pada umumnya mesin otomatisasi jenis ini digunakan untuk produksi dalam jumlah banyak dan membutuhkan waktu produksi yang cepat, namun tetap menghemat biaya produksi dan menghasilkan efisiensi yang tinggi.
2. Tipe Semi Tetap
Jenis semi-tetap adalah mesin yang dibuat untuk memproduksi atau menangani satu jenis produk, tetapi dalam beberapa parameter (ukuran, bentuk, dan bagian dari produk) dapat diatur secara terbatas. Urutan operasi dikendalikan oleh suatu program, yaitu sekumpulan kode instruksi, sehingga sistem dapat membaca dan menginterpretasikannya.
Jenis otomatisasi ini digunakan untuk produksi volume rendah hingga menengah. Meski begitu, investasi awal penggunaan mesin semi tipe masih cukup tinggi karena mesinnya masih istimewa.
3. Tipe Fleksibel
Tipe fleksibel adalah mesin yang dibuat untuk digunakan pada berbagai produk, sehingga sistem otomasi lebih komprehensif. Selain itu, sejumlah produk dapat diproduksi secara bersamaan dengan mesin yang sama. Otomatisasi tipe fleksibel merupakan kelanjutan dari tipe semi-tetap.
Keuntungan Otomasi Industri
Kehadiran otomasi industri menawarkan sejumlah keuntungan bagi perusahaan. Dilansir situs Sure Controls, berikut sejumlah keunggulan otomasi industri:
1. Tingkatkan Tingkat Produksi
Kehadiran otomasi industri sebenarnya dapat meningkatkan jumlah produksi di pabrik-pabrik. Hal ini karena penggunaan mesin yang canggih dapat menghasilkan lebih banyak produk daripada yang masih dijalankan oleh tenaga manusia.
2. Hemat Waktu Produksi
Selain meningkatkan jumlah produksi, penerapan otomasi industri juga dapat menghemat waktu produksi. Hal ini dikarenakan penggunaan mesin yang canggih dan akurat, sehingga dapat menghasilkan suatu barang dalam hitungan menit bahkan detik.
3. Minimalkan Kesalahan Produksi
Bukan tidak mungkin dalam memproduksi suatu barang, sering terjadi kesalahan produksi atau biasa disebut cacat produksi. Namun dengan penerapan otomasi industri, hal tersebut dapat diminimalisir, karena menggunakan mesin yang canggih dan akurat.
4. Mengurangi Beban Karyawan
Selain itu, penerapan otomasi industri juga dapat mengurangi beban karyawan yang harus ditanggung perusahaan. Misalnya, sebelum otomasi industri perusahaan harus mencakup 100 karyawan, tetapi sekarang dengan penerapan otomasi industri, perusahaan hanya mencakup 50 karyawan.
Kekurangan Otomasi Industri
Sayangnya, kehadiran otomasi industri tidak hanya membawa hal positif tetapi juga berdampak negatif. Dikutip dari situs Sure Controls, berikut sejumlah kelemahan otomasi industri:
1. Memerlukan modal yang besar
Otomasi industri memang menawarkan kecepatan dan efisiensi dalam hal produksi, namun sayangnya membutuhkan modal yang besar. Soalnya, harga mesin canggih ini cukup mahal dan biaya perawatannya juga tidak murah.
2. Menimbulkan Biaya Tak Terduga
Meskipun otomasi industri dapat menghemat biaya, namun tetap dapat menimbulkan biaya yang tidak terduga. Biaya tersebut meliputi biaya pencegahan, penelitian dan pengembangan sistem operasi, dan pemeliharaan mesin canggih tersebut.
3. Meningkatkan Tingkat Pengangguran
Penerapan otomasi industri memang dapat menghemat biaya bagi karyawan, karena semua pekerjaan kini digeser menggunakan mesin. Namun di sisi lain, karyawan harus kehilangan pekerjaan tetap dan akibatnya harus mencari pekerjaan baru, maka hal ini juga dapat meningkatkan angka pengangguran.
Bagaimana Menerapkan Otomasi Industri
Bagi sebagian pengusaha, penerapan otomasi industri dianggap sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Padahal penerapan otomasi industri dapat dilakukan sejalan dengan operasional perusahaan, sehingga tidak mengganggu kualitas dan kuantitas produksi.
Lantas, bagaimana penerapan otomasi industri? Simak penjelasan berikut yang dilansir situs Robotics and Automation News:
1. Perlahan Ganti Alat Lama
Perusahaan dapat mengganti teknologi lama dengan yang baru secara bertahap, sehingga tidak harus diganti secara bersamaan. Hal ini dikarenakan mesin yang digunakan tentunya lebih canggih dan karyawan mungkin perlu beradaptasi dengan alat tersebut, selain itu harga mesin yang mahal juga menjadi pertimbangan agar dapat dibeli secara satuan.
2. Pilih Alat yang Sesuai
Saat ini banyak alat-alat yang dijual untuk kebutuhan produksi. Nah, detikers harus memahami fungsi dan jenis alat-alat tersebut, jadi sebaiknya cari dulu informasi tentang alat yang Anda beli dan pastikan alat tersebut sesuai dengan kebutuhan produksi Anda.
3. Siapkan Rencana Jangka Panjang
Penerapan otomasi industri tidak hanya untuk meningkatkan jumlah produksi, tetapi alat dan mesin yang dibeli telah disiapkan untuk beberapa tahun ke depan. Jadi, penerapan otomasi industri berlaku dalam jangka waktu yang lama.
Nah itulah penjelasan tentang otomasi industri beserta jenisnya, kelebihan dan kekurangannya, serta cara penerapannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para detikers, khususnya yang ingin menerapkan otomasi industri di perusahaannya.
Tonton video”Kisah Mantri BRI, Majukan Perekonomian Anambas“
[Gambas:Video 20detik]
(jika/fds)