Tekno  

Penghargaan Nobel dalam Fisika dan Kompetisi Komputer Quantum Google-IBM 2022

TEMPO.CO, Jakarta – Pengumuman Hadiah Nobel Fisika 2022 mengakui argumen-argumen yang membantah keyakinan Albert Einstein pada ‘Keterjeratan Kuantum’. Masalah yang sama juga mendorong pengembangan kompetitif komputer kuantum oleh raksasa teknologi dari Amerika, Google dan IBM.

Membaca:
3 Ilmuwan Kuantum Menangkan Hadiah Nobel Fisika 2022

Berbeda dari komputer klasik, komputer kuantum menggunakan prinsip-prinsip fisika yang bergantung pada bit kuantum, atau qubit. Sederhananya, qubit dapat dianggap sebagai koin yang memiliki dua sisi gambar yang berbeda. Saat memutarnya, koin berada dalam keadaan superposisi yang artinya tidak dapat diprediksi dengan pasti sampai benar-benar mengukur dan melihatnya sendiri dengan menghentikan putaran koin.

Ketika dua koin terjerat, mereka akan memiliki empat keadaan pada saat yang sama. Demikian pula, kekuatan komputer kuantum meningkat secara eksponensial dengan jumlah qubit.

Secara teoritis, dengan 50 qubit terjerat, komputer kuantum dapat mengakses lebih banyak status daripada superkomputer. Dan keadaan yang dihasilkan dari 300 qubit yang saling terkait akan lebih dari keadaan atom di alam semesta pada saat yang sama.

Pada November 2019, Tim Quantum Kecerdasan Buatan Google yang dipimpin oleh fisikawan John Martinis melaporkan hasil eksperimen yang mengklaim supremasi kuantum. Dua tahun kemudian IBM mengumumkan komputer kuantum skala qubit yang sedang dikembangkannya.

Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan, Google mengumumkan bahwa komputer kuantum yang mereka bangun dapat menghitung bilangan acak yang sangat kompleks dalam 3 menit 20 detik. Dibandingkan dengan superkomputer atau komputer klasik tercanggih saat ini, dibutuhkan waktu hingga 10 ribu tahun.

Itulah mengapa diyakini bahwa komputer kuantum akan sangat berguna dalam penelitian yang membutuhkan perhitungan yang sangat kompleks dan berukuran atom atau bahkan lebih kecil dari atom. Aplikasi yang dibayangkan mencakup algoritme untuk menghasilkan kata sandi yang sangat sulit diretas oleh peretas.

ZAHRANI JATI HIDAYAH (ILMU NOBEL)


Selalu pembaruan informasi terbaru. Mendengarkan berita terkini dan berita terpilih dari Tempo.co di saluran Telegram “Pembaruan Tempo.co”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. kamu butuhInstall Aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.