Migrasi siaran TV Analog ke Matikan Digital atau Analog (ASO) beberapa kali ditunda dari tanggal yang dijadwalkan. Tapi apakah pengunduran diri karena kekhawatiran tentang rating penonton?
Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Gilang Iskandar, tak memungkiri bahwa stasiun TV swasta khawatir rating pemirsa akan turun jika ASO digelar, apalagi saat kesiapan publik terhadap TV digital masih minim.
“Kekhawatirannya kalau siaran tidak ditonton, penonton akan turun. Orang yang kehilangan siaran juga khawatir. Kami siaran untuk masyarakat,” kata Gilang di kantor Kominfo, Rabu (5/10).
Meski begitu, Gilang mengatakan penting untuk dilakukan mitigasi agar penyiaran tetap berjalan.
Gilang mengaku mayoritas masyarakat mengetahui informasi siaran TV digital dari televisi, artinya media penyiaran TV efektif dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
“Kami efektif, hanya ada kepastian tanggal yang benar. Undang-undang mengatakan 2 November, jadi itu yang kami gunakan,” katanya.
Menurut penelitian lembaga survei AC Nielsen di 11 kota pada Oktober 2022, masih ada 61 persen penduduk yang menggunakan terestrial analog, sedangkan penyiaran digital hanya 21 persen, dan pengguna TV berbayar 18 persen.
Rinciannya, Jakarta 43 persen siap, 57 persen tidak siap; Bandung 40 persen siap, 60 persen tidak siap; Surabaya 28 persen siap, 72 persen tidak siap; Semarang 42 persen siap, 58 persen tidak siap; Medan 27 persen siap, 73 persen tidak siap;
Makassar 42 persen siap 58 persen tidak siap; Yogyakarta 39 persen siap, 61 persen tidak siap; Denpasar 34 persen siap, 66 persen tidak siap; Palembang 33 persen siap, 67 persen tidak siap; Banjarmasin 33 persen siap dan 67 persen tidak siap; dan Surakarta 40 persen siap 60 persen tidak siap.
Lebih lanjut Gilang menilai tidak sedikit masyarakat yang ingin melihat ASO roll out terlebih dahulu, kemudian melengkapi peralatan dengan syarat seperti membeli Set Top Box.
“Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat pada prinsipnya siap tetapi mereka menginginkan ASO terlebih dahulu. Dia akan membeli STB jika tidak ada siaran analog,” kata Gilang.
“Karena bayangan masyarakat tunggu dan lihatmau ASO dulu atau beli STB dulu,” sambungnya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan bahwa migrasi siaran televisi analog (analog switch off/ASO) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) ditunda hingga 2 November yang semula direncanakan hari ini. , Rabu (5/10).
Plt. Direktur Jenderal Pos dan Informatika Kominfo Ismail mengatakan, pengunduran diri tersebut terkait permintaan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) melalui surat nomor 021/ATVSI/KS/IST/92022 tertanggal 28 September 2022.
Surat tersebut ditandatangani Ketua ATVSI Syafril Nasution, Sekjen ATVSI Gilang Iskandar, dan para direktur televisi swasta.
Menurut Ismail, ASO Jabodetabek akan ditunda dan dilaksanakan serentak pada 2 November 2022 pukul 24.00 WIB.
[Gambas:Video CNN]
(bisa/lth)