Tekno  

Persis Solo Umumkan 5 Tuntutan, Jika Tidak Ada Tindakan, Ancaman Untuk Mengajukan Mosi Tidak Percaya

RADARSOLO.ID – Liga 1 2022/2023 sedang vakum. Kompetisi kasta tertinggi di Liga Indonesia untuk sementara dihentikan, efek dari tragedi Kanjuruhan. Tepatnya saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu.

Persis Solo dengan jelas menyampaikan belasungkawa atas tragedi tersebut. Manajemen dan jajaran Persis Solo mendoakan agar para korban dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan untuk melewati peristiwa menyedihkan ini.

Di sisi lain, Persis rupanya menuntut pertanggungjawaban segera dari pihak-pihak terkait. Tidak hanya itu, Laskar Sambernyawa menuntut reformasi sistematis sebagai upaya perubahan agar hal serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Hal itu ditegaskan dalam lima poin yang diumumkan manajemen Persis Solo, dalam keterangan resminya yang diumumkan ke publik.

Poin pertama berbunyi bahwa ada forum lintas klub, komite, dan otoritas yang diprakarsai oleh operator dan federasi liga, untuk membahas reformasi standar operasional keamanan di dalam dan di luar stadion.

Poin kedua, Persis meminta ada pihak yang harus bertanggung jawab atas kejadian di Kanjuruhan, dan diproses secara hukum secara transparan dan adil.

Sedangkan untuk poin ketiga, manajemen Persis Solo meminta waktu kick-off yang sudah terlambat dihilangkan. Hal ini untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Federasi, operator, dan ofisial siaran harus mempertimbangkan rekomendasi dari klub dengan berkoordinasi dengan panitia penyelenggara dan ofisial lokal.

Persis juga meminta reformasi sistematis dalam pengelolaan ekosistem sepakbola Indonesia sebagai respon atas kejadian yang terjadi di Kanjuruhan, serta bertujuan untuk melakukan evaluasi yang komprehensif untuk masa depan sepakbola Indonesia yang lebih baik.

Poin terakhir, manajemen Persis menegaskan jika tuntutan tersebut tidak bisa dipenuhi, Persis siap mengajukan mosi tidak percaya sebagai pernyataan sikap klub. (nama panggilan)

RADARSOLO.ID – Liga 1 2022/2023 sedang vakum. Kompetisi kasta tertinggi di Liga Indonesia untuk sementara dihentikan, efek dari tragedi Kanjuruhan. Tepatnya saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu.

Persis Solo dengan jelas menyampaikan belasungkawa atas tragedi tersebut. Manajemen dan jajaran Persis Solo mendoakan agar para korban dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan untuk melewati peristiwa menyedihkan ini.

Di sisi lain, Persis rupanya menuntut pertanggungjawaban segera dari pihak-pihak terkait. Tidak hanya itu, Laskar Sambernyawa menuntut reformasi sistematis sebagai upaya perubahan agar hal serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Hal itu ditegaskan dalam lima poin yang diumumkan manajemen Persis Solo, dalam keterangan resminya yang diumumkan ke publik.

Poin pertama berbunyi bahwa ada forum lintas klub, komite, dan otoritas yang diprakarsai oleh operator dan federasi liga, untuk membahas reformasi standar operasional keamanan di dalam dan di luar stadion.

Poin kedua, Persis meminta ada pihak yang harus bertanggung jawab atas kejadian di Kanjuruhan, dan diproses secara hukum secara transparan dan adil.

Sedangkan untuk poin ketiga, manajemen Persis Solo meminta waktu kick-off yang sudah terlambat dihilangkan. Hal ini untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Federasi, operator, dan ofisial siaran harus mempertimbangkan rekomendasi dari klub dengan berkoordinasi dengan panitia penyelenggara dan ofisial lokal.

Persis juga meminta reformasi sistematis dalam pengelolaan ekosistem sepakbola Indonesia sebagai respon atas kejadian yang terjadi di Kanjuruhan, serta bertujuan untuk melakukan evaluasi yang komprehensif untuk masa depan sepakbola Indonesia yang lebih baik.

Poin terakhir, manajemen Persis menegaskan jika tuntutan tersebut tidak bisa dipenuhi, Persis siap mengajukan mosi tidak percaya sebagai pernyataan sikap klub. (nama panggilan)

Leave a Reply

Your email address will not be published.