Tekno  

Polisi dan pecinta sepak bola di Kendari berdoa untuk para korban tragedi Kanjuruhan – ANTARA News Sulawesi Tenggara – ANTARA News Kendari, Sulawesi Tenggara

Kendari (ANTARA) – Sejumlah komunitas pecinta sepak bola dari berbagai elemen pendukung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara bersatu padu menggelar doa bersama untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.

Kapolres Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman di Kendari, Selasa mengatakan, pihaknya menginisiasi doa bersama sebagai bentuk empati atas tragedi yang menimpa suporter Aremania usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Lapangan Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

“Malam ini kami melakukan kegiatan empati, berdoa bersama seluruh teman-teman dari komunitas olahraga dari supporter hingga perwakilan dari keluarga besar Persebaya dan Aremania di Kota Kendari,” ujarnya.

Doa bersama ratusan suporter sepak bola dari berbagai komunitas digelar di pelataran Monumen Agama MTQ Kota Kendari, di Jalan Made Sabara, Desa Sorumba, Kecamatan Mandonga.

Ratusan anak muda yang didominasi laki-laki datang ke tempat ini dari pendukung berbagai klub sepakbola seperti Aremania, Persebaya, PSM dan klub lainnya.

Sholat berjamaah dimulai pukul 19.40 WITA, diawali dengan pemutaran video tragedi Kanjuruhan yang diputar di layar kaca. Para penggemar duduk bersila sambil menyalakan lilin di depan mereka.

“Pertama-tama kami berdoa untuk para korban yang meninggal agar diampuni segala dosanya, semua amal ibadahnya dibuka di alam kubur dan diterima oleh Yang Maha Kuasa,” ujarnya.

Kemudian bagi para korban yang masih dirawat di rumah sakit, pihaknya mendoakan agar cepat sembuh dan keluarga yang ditinggalkan dapat diberi ketabahan dan keikhlasan.

Salah satu perwakilan suporter Persebaya di Kendari, Hari Purwanto, mengajak saat ini untuk menghilangkan rivalitas, namun untuk membangun rasa empati atas tragedi tersebut.

“Untuk sementara kita hilangkan rivalitas, mari bicara kemanusiaan. Semoga peristiwa atau tragedi ini menjadi yang terakhir karena sepak bola tidak bisa dihentikan. Sepak bola itu industri, di industri itu ada ekosistemnya, ada yang jual minuman, makanan. , hotel, ada tiket, ada jersey jersey,” ujarnya.

Ia berharap tragedi ini akan menjadi yang terakhir di dunia sepak bola Indonesia.

“Untuk sementara rivalitas Persebaya dan Arema sudah ditinggalkan. Mari bicara kemanusiaan. Ada 33 anak yang meninggal dengan mimpi besar,” harap Hari penuh harap.

Suasana Polres Kendari dan sejumlah pecinta sepak bola di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menggelar doa bersama di pelataran Monumen Agama MTQ Kendari, untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Selasa (4/10/ 2022) ANTARA/Harianto

Sebelumnya, Polres Kolaka bersama beberapa tim sepak bola serta suporter dan masyarakat menggelar doa bersama di Stadion Gelora 45 Kabupaten Kolaka untuk mengenang para korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10).

“Kegiatan doa bersama ini merupakan bentuk empati terhadap kemanusiaan korban tragedi Kanjuruhan,” kata Kapolres Kolaka AKBP Resza Ramadianshah.

Untuk itu, kata Resza, mengingat tragedi kemanusiaan tersebut, pihaknya bersama beberapa klub sepak bola dan masyarakat menggelar doa bersama agar kejadian ini tidak terulang kembali.

Begitu juga untuk keluarga yang ditinggalkan, lanjut Kapolres, agar diberikan ketabahan dan tragedi kemanusiaan ini dijadikan pembelajaran dan evaluasi bagi penyelenggara kegiatan olahraga sepak bola.

“Keluarga Polres Kolaka sangat berduka atas tragedi kemanusiaan ini dan kejadian ini tidak boleh terulang lagi,” kata Rasza.

Dalam salat berjamaah tersebut, selain dihadiri Kapolres, juga hadir aparat kepolisian dan Uztad Syaifuddin Mustaming yang memandu kegiatan salat berjamaah tersebut.

Berita ini telah disiarkan di Antaranews.com dengan judul: Pecinta sepak bola polisi di Kendari berdoa untuk para korban tragedi Kanjuruhan

Leave a Reply

Your email address will not be published.