
International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan Huawei hari ini merilis publikasi PANORAMA Tech4Nature – Solutions in Focus, yang menggambarkan peran teknologi dalam mencapai hasil konservasi alam yang efektif melalui 22 proyek di 19 negara.
Tech4Nature adalah studi kasus yang ditampilkan dalam publikasi ini yang dipilih dari lebih dari 50 solusi yang menjawab enam tantangan konservasi penting. Tantangan-tantangan ini termasuk mengelola kawasan lindung, memantau spesies, mendorong keterlibatan masyarakat, dan mendanai tindakan konservasi.
“Momentum dan minat komunitas konservasi semakin besar dalam pemanfaatan teknologi. Bahkan, mereka semakin ingin mengembangkan dan menemukan cara baru dalam menggunakan teknologi. Penerapan teknologi yang tepat akan membantu memastikan manfaat yang lebih berkelanjutan untuk mencapai tindakan konservasi yang adil dan efektif,” kata James Hardcastle, Kepala, Kawasan Lindung dan Konservasi IUCN.
Sejumlah program di Meksiko dan Cina adalah dua studi kasus yang tercantum dalam publikasi ini. Di Semenanjung Yucatan, Meksiko, sebuah solusi diterapkan untuk memantau populasi jaguar dan mangsanya melalui sistem kamera jaringan yang didukung oleh pemantauan suara.
Terlebih lagi, algoritma kecerdasan buatan (AI) dilatih untuk mendeteksi dan menemukan setiap jaguar. Dari data yang dihasilkan, dapat dilakukan analisis mengenai dampak perubahan iklim terhadap ekosistem prioritas di pantai utara Semenanjung Yucatan. Elemen penting dari program ini juga melibatkan masyarakat sepanjang siklus proyek untuk meningkatkan hasil.
Di Cina, sistem pencegahan insiden kebakaran cerdas dirancang untuk melindungi habitat panda raksasa di berbagai lokasi, termasuk cagar alam nasional di Tangjiahe, sebuah lokasi di Daftar Hijau IUCN.
Di habitat panda yang terletak di Sichuan, citra satelit ditinjau secara real time untuk mendeteksi potensi kebakaran. Risiko kebakaran dengan cepat diverifikasi, dan peringatan kebakaran dikirim langsung ke petugas lapangan. Pada tahun 2021, sistem ini telah berhasil mengurangi kejadian kebakaran hebat hingga 71%.
Untuk mendukung adopsi dan replikasi solusi berbasis teknologi, publikasi ini memuat rincian lengkap tentang faktor keberhasilan setiap studi kasus. Publikasi ini juga menyediakan kerangka kerja arsitektur solusi teknologi dan daftar tugas yang membantu pelaksana pemula untuk memanfaatkan solusi teknologi. Tujuannya agar tahapan implementasi berjalan dengan baik dan mampu mengatasi tantangan konservasi.
Publikasi ini juga membahas kesenjangan dalam memahami dampak teknologi terhadap satwa liar dan kehidupan manusia, dan menekankan pentingnya transparansi, inklusi, dan tanggung jawab ketika memanfaatkan solusi berbasis teknologi.
“Teknologi digital menjadi kunci penting dalam pelestarian alam. Sejalan dengan semakin meluasnya implementasi teknologi dan kolaborasi lintas domain, kami percaya bahwa efisiensi dan dampak pelestarian alam harus selalu ditingkatkan,” kata Catherine Du, Head, TECH4ALL program, Huawei.
Diprakarsai oleh IUCN dan Huawei, Tech4Nature mengembangkan solusi digital untuk menjalankan uji coba di lima negara utama: Swiss, Spanyol, Mauritius, Meksiko, dan China. Program ini bertujuan untuk melestarikan lebih dari 300 tempat yang dilindungi di seluruh dunia pada tahun 2023, dan mengevaluasi keberhasilan konservasi melalui Standar Daftar Hijau IUCN.
Sebagai panduan pemanfaatan teknologi yang tepat dalam konservasi berbasis kawasan, serta sebagai bentuk keterlibatan langsung industri TIK dalam mendukung hasil konservasi alam, “Tech4Nature – Solutions in Focus” merupakan publikasi pertama dari kerjasama IUCN-Huawei .
Inisiatif ini juga merupakan kesempatan pertama IUCN untuk menjalin kerjasama penting dengan industri TIK. Inisiatif Tech4Nature menggabungkan standar, wawasan, dan pengalaman komprehensif IUCN di bidang konservasi dengan inovasi yang dimungkinkan oleh teknologi.